Curhat Pedagang dan Jukir eks TPK Abu Bakar Ali di Kawasan Menara Kopi Yogya, Sepi Tanpa Pemasukan
Minimnya kunjungan wisatawan membuat kawasan Menara Kopi sepi, dan roda perekonomian pedagang pun seret
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Mereka berharap janji penataan ulang akses wisata dan penertiban parkir liar tidak berhenti pada wacana.
“Kalau akses wisatawan dibuka dan parkir liar ditertibkan, Menara Kopi pasti ramai lagi,” ujar Agil.
“Kami hanya ingin hidup layak di tempat yang sudah ditentukan pemerintah,” imbuhnya.
Ia berharap kunjungan Wali Kota Yogyakarta ke Menara Kopi, yang dijadwalkan Minggu (19/10/2025), akan membawa keputusan tegas terhadap penertiban parkir liar dan pembukaan kembali akses wisata ke kawasan tersebut.
“Kami menunggu sampai hari Minggu. Kalau tidak ada kejelasan signifikan, dengan segala hormat kami akan buka lapak di sekitar Pos Gumaton (eks-TKP ABA). Kami sudah nurut dari awal, dipindah pun tanpa konflik. Tapi kalau pemerintah tidak tegas, kami juga akan turun ke jalan lagi. Karena ini soal perut,” tegas Agil. (*/ tribunjogja.com)
| Kasus Temuan Bayi dalam Kotak di Sleman, Dua Hari, Dua Bayi |
|
|---|
| Keracunan MBG Terulang di Sleman, Ratusan Siswa dari Tiga Sekolah Alami Mual hingga Diare |
|
|---|
| Gandeng BPD DIY, Pemkot Yogyakarta Kembali Bedah Dua Rumah Tidak Layak Huni |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada |
|
|---|
| Kisah Mahasiswa di Jogja Jadi Dukuh Kajor Sleman, Usia Baru 20 Tahun, Bertekad Bawa Perubahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Area-parkir-Malioboro-13102025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.