Bupati Halim Sebut Inflasi di Bantul dalam Tingkat Wajar

Ketersediaan komoditi strategis di Bumi Projotamansari sudah tercapai dengan baik. Setidaknya, ada 12 komoditas strategis di Bantul.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih 
Ringkasan Berita:
  • Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut inflasi di Bumi Projotamansari masih dalam tingkat yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat.
  • Bupati mengklaim kondisi ketersediaan komoditi strategis di Bantul tercapai dengan baik. Setidaknya, ada 12 komoditas strategis di Kabupaten Bantul.

 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut inflasi di wilayah kerjanya atau di Bumi Projotamansari masih dalam tingkat yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Kondisi itu disampaikan usai Bupati Bantul bersama sejumlah pihak menghadiri Rapat Koordinasi Daerah dan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah DI Yogyakarta (Rakorda dan HLM TPID DIY) pada Selasa (11/11/2025).

"Dari berbagai indikator yang tadi terbuka di dalam forum (Rakorda dan HLM TPID DIY), inflasi di Bantul masih tahap yang wajar, tidak sampai memberatkan masyarakat, atau tidak mengganggu stabilitas ekonomi di Bantul," ucap Halim di sela-sela tugasnya.

Komoditi strategis

Dikatakannya, kondisi ketersediaan komoditi strategis di Bumi Projotamansari sudah tercapai dengan baik. Setidaknya, ada 12 komoditas strategis di Kabupaten Bantul.

"Ada 12 komoditi strategis di Bantul itu, neraca ketersediaannya surplus. Dengan surplusnya komoditi strategis ini, maka kenaikan harga yang terlampau tinggi itu tidak terjadi," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya juga menyampaikan bahwa saat ini juga mulai mempersiapkan kebutuhan pasokan pangan untuk momen Natal dan pergantian tahun baru 2025/2026.

"Kita akan melihat sejauh mana pasokan barang-barang terutama pangan di Natal dan tahun baru, sehingga kalau nanti ada tanda harga itu naik karena tinggi permintaan, maka kita akan melakukan langkah-langkah," tutur dia.

Langkah-Langkah yang dilakukan tersebut menjadi solusi untuk mencegah kenaikan harga pangan. Demikian pula, jika harga tersebut masih masuk dalam taraf yang bisa ditoleransi.

Sementara itu, berdasarkan rilis Pemerintah DIY terdapat data dari Badan Pusat Statisik yang menunjukkan inflasi tahunan DIY per Oktober 2025 mencapai 2,90 persen yoy, masih dalam rentang sasaran nasional. 

Angka ini bukan hanya statistik, tetapi bukti nyata hasil kerja kolektif seluruh unsur TPID dan masyarakat.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved