Berita Jogja Hari Ini

Mengapa Jembatan Pandansimo Berubah Nama Jadi Jembatan Kabanaran? Ini Sejarahnya

Jembatan Pandansimo berubah nama menjadi Jembatan Kabanaran, diresmikan Presiden Prabowo pada hari ini, Rabu (19/11/2025).

TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
JEMBATAN KABANARAN: Ornamen berbentuk Gunungan di bagian tengah Jembatan Pandansimo diabadikan saat hari pertama Uji Coba Lalu Lintas Terbuka, Senin (29/09/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Jembatan Pandansimo berubah nama menjadi Jembatan Kabanaran, diresmikan Presiden Prabowo pada Rabu, 19 November 2025
  • Perubahan nama diusulkan oleh Bupati Kulon Progo Agung Setyawan
  • Nama "Kabanaran" berasal dari "Kalurahan Banaran" di Kulon Progo, tempat bersejarah, saksi bisu perjuangan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I) melawan VOC

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jembatan Pandansimo, penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Kabupaten Kulon Progo dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada hari ini, Rabu (19/11/2025).

Namun, dalam acara peresmian tersebut, nama Jembatan Pandansimo berubah menjadi Jembatan Kabanaran.

PERESMIAN : Presiden RI, Prabowo Subianto, meresmikan Jembatan Kabanaran, penghubung Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta pada Rabu (19/11/2025) siang.
PERESMIAN : Presiden RI, Prabowo Subianto, meresmikan Jembatan Kabanaran, penghubung Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta pada Rabu (19/11/2025) siang. (TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana)

Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, ternyata perubahan nama Jembatan Pandansimo menjadi Kabanaran diusulkan oleh Buati Kulon Progo, Agung Setyawan.

Agung mengaku telah menyampaikan kajian sejarah Kabanaran kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Usulan perubahan nana tersebut kemudian disampaikan secara tertulis kepada Sekretaris Daerah DIY.

Ia mengatakan, usulan perubahan nama Jembatan Pandansimo menjadi Jembatan Kabanaran merupakan upaya untuk meluruskan sejarah.

Sementara itu, Prabowo dalam sambutannya di acara peresmian Jembatan Kabanaran menyampaikan bahwa ia telah mengetahui latar belakang historis dari penamanan Jembatan Kabanaran.

Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran

Baca juga: Ini Asal Usul Nama Jembatan Kabanaran yang Diresmikan Presiden Prabowo

Penjelasan Bupati Kulon Progo

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan (TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando)

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan menerangkan, kata “Kabanaran” berasal dari nama “Kalurahan Banaran”, sebuah desa atau kelurahan di wilayah Kapanewon Galur, Kulon Progo, yang kini dilewati JJLS.

Menurut Agung, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Kalurahan Banaran merupakan salah satu tempat berjuangnya Pangeran Mangkubumi untuk mempertahankan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Seperti diketahui, Pangeran Mangkubumi kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I saat memimpin Keraton Yogyakarta (Kraton Jogja).

Agung menjelaskan, selain ditinjau dari sisi historis, penamaan Jembatan Kabanaran juga didasarkan pada lokasi jembatan yang lebih banyak masuk di wilayah Kulon Progo.

"Sejak dihembuskan nama Pandansimo, saya lalu melakukan kajian secara data," terang Bupati Kulon Progo Agung Setyawan.

“Sekitar 80 persen jembatan berada di wilayah Kulon Progo, dan kami juga bertanggungjawab untuk sarana dan prasarananya,” imbuhnya.

"Kami tentunya juga akan bersinergi dengan Kabupaten Bantul dalam pemanfaatan jembatan," katanya.

Sejarah Perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono I, Raja Pertama Keraton Yogyakarta

Sri Sultan Hamengku Buwono I
Sri Sultan Hamengku Buwono I (DOK. Kraton Jogja)
Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved