Aksi Kolaborasi CSR Dukung Pencegahan Stunting di Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk menurunkan angka stunting yang ada di wilayahnya.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
Muthori, Kepala Cabang Human Initiative DIY, menyatakan pentingnya kolaborasi dalam pencegahan stunting. Dengan sinergi berbagai pihak, ia berharap dapat mewujudkan solusi berkelanjutan bagi masalah ini.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Kami bersama PT Sarihusada Generasi Mahardika telah menjalankan program 1000 HPK Si Penting sejak 2020, dan berharap dapat terus memberikan dampak positif di Kota Yogyakarta,” ujar Muthori.
Siti Musyrifah, salah satu penerima manfaat dari program ini, mengaku bahwa sebelumnya ia tidak terlalu memahami pentingnya asupan gizi selama masa kehamilan dan menyusui.
Setelah mengikuti program 1000 HPK Si Penting, ia sadar bahwa pola makan yang baik dan seimbang sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
“Saya juga mendapatkan pelatihan untuk membuat makanan bergizi dari bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Harapannya, semakin banyak ibu di Yogyakarta yang bisa mendapatkan manfaat serupa agar anak-anak kita tumbuh sehat dan terhindar dari stunting,” katanya. (maw)
| Dinkes Gunungkidul Galakkan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan untuk Atasi Stunting |
|
|---|
| Khawatir Pembangunan Salah Sasaran, Legislatif Desak Pemkot Yogya Hidupkan Lagi Kajian Kampung |
|
|---|
| Gandeng BPD DIY, Pemkot Yogyakarta Kembali Bedah Dua Rumah Tidak Layak Huni |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada |
|
|---|
| Semester I 2025, Dinkes Gunungkidul Catat 4.917 Balita Alami Stunting |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.