BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 30 Oktober 2025

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis, 30 Oktober 2025 akan didominasi oleh hujan ringan hingga sedang di berbagai kabupaten dan kota. 

Setelah sehari sebelumnya cerah, langit Yogyakarta kini kembali diselimuti awan dengan potensi hujan di sebagian besar wilayah.

Di Kulon Progo, BMKG memprediksi hujan ringan dengan suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius.

Tingkat kelembapan cukup tinggi, mencapai 75 hingga 97 persen, yang menandakan udara terasa lembap dan agak gerah menjelang siang.

Sementara itu, Kabupaten Bantul diperkirakan akan mengalami hujan sedang dengan suhu sekitar 24 hingga 29 derajat Celcius. Kelembapan udara berada di kisaran 78 hingga 98 persen, membuat suasana terasa sejuk namun tetap basah di beberapa titik.

Di wilayah Gunungkidul, hujan yang turun cenderung ringan. Suhu udara relatif lebih rendah, sekitar 24 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembapan antara 82 hingga 98 persen. Kondisi ini membuat wilayah perbukitan terasa lebih dingin dari biasanya.

Untuk Kabupaten Sleman, BMKG memprakirakan hujan sedang akan mengguyur sebagian besar area dengan suhu antara 24 hingga 30 derajat Celcius dan kelembapan 70 hingga 94 persen. 

Warga di kawasan utara Yogyakarta disarankan waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang di sore hari.

Sedangkan di Kota Yogyakarta, hujan dengan intensitas sedang juga diprediksi terjadi. 

Suhu udara berkisar 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan antara 73 hingga 96 persen. Cuaca ini membuat suasana kota terasa sejuk, meski aktivitas di luar ruangan sebaiknya disiapkan dengan payung atau jas hujan.

Sebagai perbandingan, pada Rabu, 29 Oktober 2025, seluruh wilayah DIY masih menikmati cuaca cerah. 

Suhu rata-rata berada di kisaran 24 hingga 25 derajat Celcius, dengan kelembapan stabil di sekitar 91 hingga 95 persen. Pergeseran kondisi dari cerah ke hujan ini menandai potensi peningkatan aktivitas awan hujan di wilayah selatan Jawa.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )