Human Interest Story

Kisah Roro Widya, Lulus Doktor dalam Waktu 2 Tahun 10 Bulan di UGM 

Roro menyelesaikan studinya melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
LULUS - Dr Roro Widya, mahasiswa lulusan doktor tercepat di UGM, Rabu (29/10/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja mewisuda sebanyak 2.335 mahasiswa pascasarjana pada Selasa (21/10/2025) lalu. 

Salah satu wisudawan jenjang doktor, Dr Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno SA yang berasal dari Program Studi Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, (FEB) dinobatkan sebagai lulusan tercepat. 

Pasalnya, rerata masa studi Program Doktor adalah 4 tahun 12 bulan, sementara Roro berhasil menyelesaikan masa studinya dalam waktu 2 tahun 10 bulan 27 hari. 

Roro menyelesaikan studinya melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). 

Memiliki tujuan untuk menjadi dosen dengan segera dan secepat mungkin menjadi alasannya untuk mengambil program tersebut.

Selain itu, menjadi anak pertama dan cucu pertama di keluarga yang memiliki kesempatan untuk melaksanakan kuliah membuatnya menggunakan kesempatan dengan sebaik mungkin. 

“Saya sangat bersyukur sekali, bisa sampai di tahapan ini,” katanya, Kamis (30/10/2025)

Soal pilihan kuliah di prodi Akuntansi, Roro mengaku sangat suka menghitung terlebih akuntansi, tetapi pada dasarnya ilmu akuntansi tidak hanya menghitung, tetapi ada logical reasoning

“Jadi tidak hanya membahas debit kredit saja tetapi juga mengenai pengambilan keputusan dengan sebuah perusahaan, kemudian penerapan suatu program,” katanya. 

Roro mengatakan sebenarnya dirinya tidak memiliki motivasi khusus untuk mempercepat masa studi, ia hanya menargetkan selesai tepat waktu. 

Selain karena tekanan dari beasiswanya, pondasi yang telah ia miliki bersama dengan profesornya membuat proses yang dihadapi lebih mudah dan cepat. 

Ketika S2, ia telah mengenal pola penelitian, cara bekerja, dan bagaimana cara menulis profesornya membuatnya ingin memberikan versi terbaik dalam menulis disertainya. 

“Selesai dengan cepat adalah tambahan saja, mau lulus cepat, mau lulus lambat, yang penting kita puas,” ucapnya.

Mendapat target dari beasiswa untuk menempatkan tiga scopus artikel selama masa studi, disaat yang bersamaan harus menyelesaikan disertasi juga membuatnya harus memiliki manajemen waktu yang baik. 

Menurutnya, dukungan dan komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing sangat membantunya. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved