Human Interest Story
Kisah Poniyati, 30 Tahun Mengabdi Tanpa Kepastian, Kini Resmi Diangkat Jadi PPPK di Bantul
Selama 30 tahun, Poniyati hanya berstatus sebagai guru honorer dan pernah tidak digaji sama sekali demi berbagi ilmu pengetahuan agama Kristen
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Raut wajah sumringah terpancar dari wajah Poniyati, saat mengikuti penyerahan Surat Keputusan Bupati Bantul tentang pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), di Pendopo Parasamya Kantor Bupati Bantul, Kamis (25/9/2025).
Wanita 55 tahun itu mengaku telah mengabdi sebagai guru pendidikan agama Kristen sejak tahun 1994.
Akan tetapi, selama 30 tahun terakhir, ia hanya berstatus sebagai guru honorer dan pernah tidak digaji sama sekali demi berbagi ilmu pengetahuan agama Kristen kepada siswa siswinya.
Namun, kali ini, ia akhirnya berhasil dilantik sebagai aparat sipil negara (ASN) jalur PPPK.
"Senang sekali, puji Tuhan bersyukur diangkat PPPK, ya mungkin dari finansial ada perkembangan tapi tetap saya keinginan saya melayani anak," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Poniyati menceritakan sekilas perjalanan hidup saat bekerja sebagai guru selama 30 tahun terakhir.
"Saya berjuang selama 30 tahun. Honornya ya, saya cuma melayani anak-anak Kristen yang sekolah di sekolah negeri," ucapnya.
Ia pun mengaku pernah dipanggil sebagai guru terbang.
Sebab, dalam sehari bisa mengajar empat sampai lima sekolah, hanya dengan mengendarai sepeda kayuh.
Akan tetapi, seiring bertambah usia, Poniyati tak lagi berangkat mengajar dengan sepeda kayuh dan memilih naik transportasi ojek online.
"Dulu masih muda enjoy aja, naik sepeda. Tapi, lama-lama akhirnya naik Gojek kalau berangkat mengajar," beber dia.
Baca juga: Bupati Bantul Lantik 111 PPPK Tahap Dua Tahun 2024, Ini Harapannya
Dikatakannya, pada saat awal-awal mengajar, Poniyati pernah tidak mendapatkan honor selama beberapa tahun.
Kemudian, sekitar tahun 2000-an, dia mendapat honor Rp75 ribu.
Lalu, perlahan gaji tersebut naik menjadi Rp100 ribu, Rp150 ribu, sampai Rp500 ribu.
Namun, honor dia naik saat sudah resmi diangkat sebagai PPPK tahap dua tahun 2024 Kabupaten Bantul.
| Saat Seniman Visual Lulusan ISI Yogyakarta Meresapi Realitas TPST Bantar Gebang |
|
|---|
| Kisah Eka Noviana, Dosen Farmasi UGM yang Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia |
|
|---|
| Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
|
|---|
| Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
|
|---|
| Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.