Jika APBD Merosot Tajam, Pemkab Sleman Buka Opsi Kaji Penerapan WFH
Sleman akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menerapkan sistem itu, apabila APBD terutama yang ditransfer dari pusat merosot tajam.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
OPSI WFH: Foto dok. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Susmiarto. Pemkab Sleman terbuka dengan opsi kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi pegawainya jika APBD transferan pusat merosot tajam.
Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) kabupaten Sleman, Tina Hastani sebelumnya mengatakan rasionalisasi anggaran dilakukan dengan memangkas anggaran di tiap organisasi perangkat daerah (OPD) hingga 35 persen dari APBD.
Ia menyebut, pos anggaran yang terdampak signifikan adalah anggaran perjalanan dinas, pertemuan di hotel maupun kegiatan- kegiatan yang bisa ditunda.
"Infrastruktur masih tetap ada, tapi tidak banyak. Perjalanan dinas juga tidak dihilangkan semuanya. (Disisakan) hanya yang mengharuskan kita ketugasan ke kementerian," ujar dia.(*)
Baca Juga
| Kasus Dana Hibah Pariwisata Sleman: Sri Purnomo Dikirim ke Lapas Kelas IIA Yogyakarta |
|
|---|
| Kasus Dana Hibah Pariwisata Sleman, JCW Dorong Kejari Tetapkan Tersangka Baru Usai Penahanan SP |
|
|---|
| Komentar Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Saat Dibawa ke Lapas Wirogunan |
|
|---|
| Pelaku Usaha Hotel di Sleman Mendapat Edukasi Pemantauan Orang Asing |
|
|---|
| BREAKINGNEWS: Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Ditahan Atas Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.