Tol Yogyakarta Solo
Sikap Warga Saat Lahan Diminta untuk Pelebaran Jalan Penopang Exit Tol Jogja-Solo
Rencana pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig itu dilakukan untuk menopang proyek pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo, menuju Exit Tol Klaten di Kec Ngawen
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Klaten --- Warga Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berada di sepanjang Jalan Ki Ageng Gribig bersikukuh meminta pelebaran dilakukan di dua sisi jalan.
Lantaran, mereka merasa keberatan jika lahan terdampak pelebaran jalan hanya di satu sisi jalan seperti yang direncanakan pihak tol.
Rencana pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig itu dilakukan untuk menopang proyek pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo, menuju Exit Tol Klaten di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Desakan itupun dituangkan dalam bentuk spanduk bertuliskan pernyataan sikap warga terdampak pelebaran jalan.
Spanduk sepanjang 3 meter itu tampak dibentangkan di teras Kantor Kelurahan Gergunung agar ditandatangani warga saat kegiatan konsultasi publik, Selasa (4/2/2025).
Pantauan Tribunjogja.com, spanduk itu bertuliskan tiga poin pernyataan sikap warga antara lain warga mendukung program pengadaan tanah penambahan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Seksi I di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Jalan Ki Ageng Gribig dari gerbang exit Tol Ngawen hingga Jalan Veteran Klaten.
Namun warga menolak penambahan lahan hanya di satu sisi jalan.
Melainkan, mereka meminta penambahan lahan harus berada di kedua sisi kanan-kiri jalan, agar dampaknya tidak dibebankan kepada pemilik lahan di satu sisi jalan saja.
Selain itu, warga juga menuntut panitia pengadaan tanah penambahan lahan untuk bersikap adil kepada warga terdampak di kedua sisi jalan.
"Kami atas nama warga menginginkan agar rencana pelebaran jalan dikembalikan ke rencana semula, yakni di sisi kanan-kiri jalan. Biar beban dampak pelebaran jalan dirasakan oleh semua warga pemilik lahan di kanan kiri jalan. Bukan dibebankan pada satu sisi saja, karena nangung," ungkap Muslih, Ketua RT 2 RW 11 Kelurahan Gergunung, kepada Tribunjogja.com, Selasa (4/2/2025).
• Mimpi Adik Korban Pembunuhan di Bantul

Muslih menjelaskan, jika pelebaran jalan menyasar satu sisi jalan maka lahan yang harus direlakan masyarakat semakin besar.
Namun, jika pelebaran dilakukan di kanan-kiri jalan, maka luas lahan yang harus dilepas warga tidak terlalu banyak.
"Kalau dua sisi kan tidak kena rumah, paling hanya teras saja, sehingga tidak perlu mengundurkan rumah. Apalagi kalau untuk tempat usaha, jika pelebaran hanya satu sisi maka nanti tidak punya lahan untuk parkir," katanya.
"Artinya beban itu bisa ditanggung bersama sedikit-sedikit tapi banyak orang. Daripada nanti beban besar itu hanya ditanggung oleh sedikit orang," tambah dia.
Oleh karena itu, setelah ditandatangani spanduk tersebut akan dikirimkan kepada Gubernur Jawa Tengah.
Update Proyek Tol Jogja-Solo di Trihanggo-Junction Sleman, Ini Alasan Penggunaan Metode Sosrobahu |
![]() |
---|
Proyek Tol Jogja Solo Paket 1.2 Klaten-Purwomartani Capai 84 Persen |
![]() |
---|
Selain Masjid Berusia Satu Abad, Tiga Komplek Pemakaman Juga Terdampak Tol di Argomulyo Bantul |
![]() |
---|
Gerbang Tol Prambanan Dibuka sampai 8 April 2025, Jalur Fungsional Prambanan-Tamanmartani Ditutup |
![]() |
---|
UPDATE Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction, 2 Masjid dan 1 Sekolah Belum Direlokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.