Profesor FEB UGM: PPN 12 Persen untuk Pendidikan Bikin Indonesia Tertinggal dari Negara Asean Lain
Pengenaan PPN 12 persen terhadap pendidikan bertaraf internasional sangatlah tidak tepat.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah massa aksi dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024). Aksi tersebut menolak kenaikan PPN 12% yang telah disetujui pemerintah karena mengakibatkan banyak kenaikan sejumlah barang.
Data Badan Pusat Statistik (BP) memproyeksikan populasi penduduk usia 19-23 tahun mencapai 27,39 juta jiwa di tahun 2025.
Sementara, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi ditargetkan sebesar 35 persen.
Artinya, jumlah mahasiswa akan mencapai 9,58 juta. Jumlah tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas akses pendidikan untuk 1,27 juta mahasiswa.
“Pertanyaan mendasar adalah mengapa pada saat pemerintah kesulitan meningkatkan akses justru berencana menambah beban berupa PPN 12 persen? Belum lagi berbicara bagaimana mengatasi luaran pendidikan yang tidak mampu diserap industri,” pungkasnya. (*)
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Kata Pakar UGM soal Gaya Komunikasi Pejabat Publik yang Kerap Tuai Kontroversi |
![]() |
---|
Sidang Christiano Tabrak Argo Dijadwalkan Rabu, Agenda Eksepsi Terdakwa |
![]() |
---|
Keracunan MBG Marak, Pakar UGM: Ada Kegagalan Sistemik dari Penyiapan hingga Distribusi |
![]() |
---|
Pakar UGM: Soal Royalti, Perlu Transparansi Pengelolaan Dananya |
![]() |
---|
Bagaimana Penyelesaian Ambalat yang Ideal? Begini Kata Pakar UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.