Jadi Penyangga Sumbu Filosofi, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Branding Baru Kamwis Cokrodiningratan

Logo dan slogan ini menghubungkan identitas kampung dengan filosofi kehidupan dan lingkungan masyarakat di Kampung Wisata Cokrodiningratan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkot Yogyakarta
Peluncuran logo dan branding baru untuk Kampung Wisata (Kamwis) Cokrodiningratan, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/9/2024) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan upaya branding dengan peluncuran logo baru untuk Kampung Wisata (Kamwis) Cokrodiningratan.

Dalam logo baru berjudul Kasaningrat yang diluncurkan pada Sabtu (14/9/2024) malam itu, terdapat enam elemen visual, meliputi cakra, bunga teratai, labi-labi, burung, manuk beri dan riak air. 

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, mengatakan slogan 'Pelestari Lingkungan dan Pengawal Keberagaragaman' sekaligus ditetapkan dalam kesempatan tersebut.

Slogan itu memiliki makna bahwa Kamwis Cokrodiningratan menawarkan paket wisata dengan semangat pelestarian lingkungan dan menandakan keharmonisan antar umat beragama.

"Logo dan slogan ini menghubungkan identitas kampung dengan filosofi kehidupan dan lingkungan masyarakat di Kampung Wisata Cokrodiningratan," terangnya.

Wahyu mengungkapkan, Kampung Wisata Cokrodiningratan dipilih untuk dibranding lantaran lokasinya yang sangat strategis.

Menurutnya, keberadaan kamwis tersebut turut mendukung Sumbu Filosofi Yogyakarta yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

"Apalagi, mereka juga berhasil masuk nominasi 100 besar Kampung Wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024," ungkapnya.

"Semoga branding ini turut mempromosikan Kampung Wisata Cokrodiningratan sebagai salah satu alternatif wisata dengan keunikan pengalaman yang ditawarkan," imbuh Kadispar.

Baca juga: Kampung Wisata Jadi Senjata Pemkot Yogya Dongkrak Lama Tinggal Turis

Sementara  Ketua Kampung Wisata Cokrodiningratan, Ambarwati, berharap branding baru tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang.

Dijelaskan, terdapat beberapa daya tarik di Kampung Wisata Cokrodiningratan, seperti sekolah sungai, konservasi bulus, serta kreasi seni yang berasal dari daur ulang sampah.

"Kami juga memiliki daya tarik wisata religi seperti Gereja Saint Albertus Magnus Catholic dan Klenteng Kwan Tee Kiong, atau yang dikenal sebagai Klenteng Poncowinatan, yang merupakan Klenteng tertua di Yogyakarta," bebernya.

Selain itu, ada pula paket wisata Tour de Kasaningrat, yang akan mengajak wisatawan berjalan mengeliling kampung ini, dengan dua pilihan rute.

Untuk kuliner, terdapat dua sajian khas yang disuguhkannya, yakni tongseng dan sate bulus, dengan cita rasa turun temurun dan sarat rempah-rempah pilihan.

"Selain itu juga ada peyek kebak dengan rasa tradisional khas Yogyakarta dan aneka olahan sawo, seperti kue sus fla," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved