Persediaan Cabai Diklaim Tetap Aman Meski Produktivitas Turun Akibat Serangan Penyakit

Agung mengatakan saat ini sudah ada varietas cabai yang lebih tahan terhadap segala kondisi cuaca.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Agung Sunusi 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Curah hujan ekstrem menyebabkan serangan penyakit pada tanaman cabai merah keriting di berbagai daerah, termasuk Kulon Progo.

Kondisi itu membuat hasil panen atau produktivitas cabai berpotensi turun.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Agung Sunusi mengeklaim bahwa persediaan cabai merah keriting di pasaran tetap aman.

"Terutama untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti," kata Agung ditemui usai panen raya cabai di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Kamis (13/11/2025).

Ia mencontohkan Kulon Progo yang panen cabainya bisa hingga 20 kali dalam setahun.

Apalagi luas lahannya secara keseluruhan mencapai 350 hektare (ha) untuk cabai.

Meski begitu, Agung tak menampik bahwa produktivitas cabai terkendala dengan serangan penyakit.

Namun ia menjelaskan bahwa serangan lebih rentan terjadi pada tanaman yang masih masa pertumbuhan.

"Kalau sudah fase generatif (berbuah), biasanya tanaman sudah lebih tahan penyakit," ujarnya.

Baca juga: Hasil Panen Cabai di Trisik Kulon Progo Anjlok Hingga 60 Persen Akibat Serangan Penyakit

Selain itu, Agung mengatakan saat ini sudah ada varietas cabai yang lebih tahan terhadap segala kondisi cuaca.

Penanganan yang tepat juga akan membuat hasil panennya jadi maksimal.

Ia pun melihat DIY dan Jawa Tengah bisa menjadi penyangga cabai nasional.

Sebab menurut data, produksi cabai di dua wilayah tersebut selalu surplus dan bisa menopang kebutuhan cabai di daerah lain.

"Seperti Kulon Progo ini, bisa menjadi penyangga untuk ketersediaan cabai," jelas Agung.

Ketua Asosiasi Petani Cabai Kulon Progo "Champion Cabai", Sukarman mengatakan produktivitas cabai tahun ini terkendala oleh kondisi cuaca yang agak ekstrem.

Akibatnya, tanaman cabai mudah terserang penyakit yang merusak buah cabai.

Serangan penyakit membuat buah cabai menjadi busuk dan tidak bisa dimanfaatkan.

Produktivitas cabai secara nasional pun diperkirakan bisa turun sampai 30 persen.

"Sebab rusaknya tanaman cabai terjadi semua sentra cabai, yang membuat terjadinya kekurangan stok cabai," kata Sukarman.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved