Meredam Sampah Organik dan Merawat Pertanian Kota Yogyakarta Lewat UPO
Pemkot Yogyakarta mengambil langkah taktis untuk mengurai sampah organik melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Pemkot Yogyakarta mengoptimalkan pembangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPO) untuk mengatasi masalah sampah organik
- Upaya itu diharapkan dapat secara signifikan mengurangi timbunan sampah yang harus dibuang ke depo
- Pembangunan UPO menjadi bagian dari konsep integrated farming (pertanian terpadu).
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seiring kondisi darurat sampah yang masih membayangi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengambil langkah taktis untuk mengurai salah satu biang keladi utama: sampah organik.
Solusi terbaru yang tengah dikejar dan dioptimalkan adalah pembangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPO) yang berlokasi di Jalan Sidomulyo, Bener, Kemantren Tegalrejo.
Permasalahan sampah di Kota Yogyakarta memang mendesak.
Sejak volume pembuangan menuju TPA Piyungan dipangkas habis, depo-depo di berbagai sudut kota kerap meluap, menimbulkan ragam keluhan dari masyarakat.
Sampah organik, yang porsinya signifikan dari total keseluruhan produksi limbah, menjadi fokus utama.
Sebab, jika dibiarkan dan tidak terkelola, berpotensi cepat membusuk, serta menimbulkan bau tak sedap.
Langkah Strategis
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan, pembangunan UPO merupakan sebuah langkah strategis yang merampungkan dua target sekaligus.
Yakni, mengatasi tumpukan sampah, terutama jenis organik, hingga memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di wilayah Kota Yogyakarta.
“Kami ingin membuat unit pengolah pupuk organik. Karena di lokasinya itu masih ada sawah yang kita miliki, tidak ada salahnya kalau kita mencoba membuat pupuk sendiri,” ujar Hasto.
Baca juga: PSEL dan Mesin Pengolah Sampah Milik Pemkot Yogya Bakal Jalan Beriringan, Pemilahan Tetap Lanjut
Ia juga menekankan bahwa tren pupuk organik adalah masa depan, lantaran lebih menyehatkan karena tidak terlalu banyak melibatkan zat-zat kimia.
Bahkan, jika ditelisik lebih jauh, deretan bahan bakunya pun sudah tersedia melimpah di lingkungan sekitar, termasuk dari jalanan dan dapur-dapur rumah tangga.
“Daun-daun kering (hasil sapuan jalan) itu bisa kita manfaatkan untuk pupuk organik yang sehat. Nantinya kegiatan ini akan terintegrasi dengan sistem pertanian,” imbuhnya.
Upaya itu diharapkan dapat secara signifikan mengurangi timbunan sampah yang harus dibuang ke depo, karena pupuk yang dihasilkan akan diserap untuk kebutuhan pertanian.
Proses Pengolahan
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menyampaikan, bahwa pembangunan UPO adalah bagian dari konsep integrated farming (pertanian terpadu).
| Bakteri E.coli Penyebab Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan, Wali Kota Soroti Kualitas Air |
|
|---|
| Program “1000 HPK Si Penting” Turunkan Angka Stunting di Kota Yogyakarta hingga 5 Persen |
|
|---|
| Pedagang Sentra Kuliner Pasar Sentul Keluhkan Sepi Pengunjung, Ini Respon Pemkot Yogyakarta |
|
|---|
| Hore! Lapangan Minggiran Yogyakarta Bakal Dipercantik |
|
|---|
| Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Yogyakarta Siapkan Jebakan Lumpur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.