PSEL dan Mesin Pengolah Sampah Milik Pemkot Yogya Bakal Jalan Beriringan, Pemilahan Tetap Lanjut
Hasto Wardoyo menegaskan, bahwa PSEL tidak akan menghentikan program pengolahan sampah mandiri yang sudah berjalan di Kota Yogyakarta.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta menyambut baik rencana pemerintah pusat dalam percepatan transformasi pengelolaan sampah melalui fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di DIY.
Meski demikian, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan, bahwa PSEL tidak akan menghentikan program pengolahan sampah mandiri yang sudah berjalan di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, secara garis besar, pihaknya siap berkolaborasi dengan Kabupaten Sleman dan Bantul di bawah koordinasi Gubernur DIY untuk menyukseskan proyek PSEL.
"Ya, PSEL itu kan penyelenggaranya nanti dari Danantara. Kemudian Pemerintah Kota berkolaborasi dengan Kabupaten sekitar, Sleman, Bantul, dipimpin oleh Bapak Gubernur, untuk kemudian kita bersama-sama bisa mewujudkan suplai sampah yang 1.000 ton per hari," katanya, Jumat (24/10/25).
Ia mengungkapkan, lahan seluas 5,7 hektare di Piyungan, Bantul, sudah disiapkan oleh Pemda DIY untuk merealisasikan proyek strategis tersebut.
Menanggapi kekhawatiran mengenai nasib investasi mesin pengolah sampah yang sudah dimiliki Pemkot, ia menekankan, bahwa PSEL justru akan lebih efisien jika mendapatkan suplai sampah yang sudah terpilah.
Hasto bilang, gerakan pemilahan sampah yang selama ini digalakkan di Kota Yogyakarta akan tetap menjadi program penting dan harus terus berjalan.
"Tetap diarahkan untuk memilah. Pemilahan itu penting. Untuk PSEL sendiri kalau sampahnya campur-campur kan tidak bagus, tidak efisien," tegasnya.
"Kalau keterangan sementara ini kan semua jenis (sampah) bisa dikirim. Tapi, ya secara detailnya kami belum juga, meski informasi sementara begitu," imbuh Wali Kota.
Oleh sebab itu, Hasto memastikan, mesin-mesin pengolah sampah yang saat ini sudah beroperasi di Kota Yogyakarta tidak akan dihentikan.
Dengan begitu, kedepannya, PSEL dan mesin-mesin milik Pemkot Yogyakarta yang kini dioperasikan di deretan Unit Pengolahan Sampah (UPS) akan berjalan beriringan.
"Ya, kalau saya, untuk di Kota Yogyakarta masih tetap akan menggunakan mesin-mesin (pengolah sampah) itu ya, nantinya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, peoyek nasional yang direalisasikan oleh Danantara tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2027.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengaku optimis, program pemerintah pusat itu akan mampu mempercepat transformasi pengelolaan sampah.
Sejumlah persiapan teknis pun telah dilakukan oleh pihaknya, termasuk peninjauan lapangan di fasilitas pengolahan sampah di Kabupaten Sleman dan Bantul.
"Kalau semua sampah dikerjakan melalui mekanisme PSEL, berarti investasi alat dan infrastruktur yang sudah ada bisa menjadi tidak berguna lagi. Nah, ini yang sedang kita pikirkan ke depan seperti apa," ujarnya. (aka)
Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL)
pengolahan sampah
Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta
Hasto Wardoyo
| Menggugah 'Roh' Srandul, Teater Tradisional khas Yogyakarta yang Lama Tertidur |
|
|---|
| Daftar Lengkap Denda Tilang Operasi Zebra Progo 2025, Wajib Catat Sebelum Kena Razia |
|
|---|
| Pelatih PSIM Yogyakarta Puji Penampilan Deri Corfe, Bukan Hanya Soal Cetak Gol |
|
|---|
| Tiga Pelaku Klitih Tak Berkutik saat Diamankan Warga di Jaman Gading |
|
|---|
| MA Darul Mushlihin Kembangkan Program Maggot untuk Integrasi Pembelajaran dan Pengolahan Sampah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/100-Hari-Kerja-Pertama-Hasto-Wawan-di-Kota-Yogya-23-Ribu-Ton-Sampah-Berhasil-Terolah.jpg)