Hore! Lapangan Minggiran Yogyakarta Bakal Dipercantik
Pemkot Yogyakarta akhirnya memiliki wewenang penuh untuk menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang kondisinya kurang layak.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
Ringkasan Berita:
- Pemkot Yogyakarta akan menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang selama ini kondisinya dinilai kurang layak.
- Langkah revitalisasi dipastikan setelah Pemkot Yogyakarta resmi mengantongi hak pinjam pakai aset tersebut dari Pemda DIY.
- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan, status pengelolaan inilah yang menjadi kunci untuk pembenahan.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta akhirnya memiliki wewenang penuh untuk menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang selama ini kondisinya dinilai kurang layak.
Langkah revitalisasi dipastikan bergulir setelah Pemkot Yogyakarta resmi mengantongi hak pinjam pakai aset tersebut dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan, status pengelolaan inilah yang menjadi kunci bagi Pemkot untuk bergerak melakukan pembenahan.
"Lapangan ini menurut saya kumuh, kotor. Makanya, kemarin kita bersurat ke provinsi, dan alhamdulillah per tanggal 22 September kemarin sudah dipinjam pakaikan kepada kami selama lima tahun ke depan," urainya, Senin (3/11/25).
Dengan adanya pelimpahan wewenang selama lima tahun ke depan, Hasto menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta kini memiliki dasar hukum yang kuat untuk merapikannya.
Menurutnya, pemerintah kota bakal menata kawasan tersebut agar kembali berfungsi sebagai ruang publik yang benar-benar layak dan mumpuni.
Meski pembersihan awal telah dimulai, Wali Kota mengungkapkan, bahwa rencana penataan besar-besaran akan dianggarkan pada tahun 2026.
"Tahun 2026 nanti akan kita anggarkan untuk pembersihan dan penataan menyeluruh. Tapi sebelum itu, kawasan ini harus sudah bersih," cetusnya.
Rencana pengembangan tersebut mencakup beberapa aspek, di antaranya pemasangan Closed-Circuit Television (CCTV) untuk meningkatkan keamanan.
Kemudian, pembuatan empat titik biopori di setiap sudut lapangan untuk pengolahan kompos dari sisa makanan, penganggaran untuk penerangan yang memadai, hingga penghijauan.
"Insyaallah nanti semua direalisasikan. Ini bagian dari upaya kita menjadikan Lapangan Minggiran lebih tertata, aman, hijau, dan menjadi kebanggaan warga Yogyakarta," cetusnya.
Salah satu sorotan utama dalam penataan ini adalah pengembalian fungsi pergola yang seharusnya menjadi elemen penghijauan dengan tanaman rambat.
Namun, Hasto menyebut, kondisinya sekarang lebih dimanfaatkan untuk aktivitas jual beli melalui lapak-lapak pedagang di seputaran Lapangan Minggiran.
"Pergola itu bukan untuk lapak, tapi untuk tanaman rambat supaya kawasan ini indah. Jadi, nanti yang ada pergolanya jangan dijadikan tempat jualan. Kita tata ulang supaya rapi dan tetap mendukung kegiatan ekonomi warga," jelasnya.
| Raja Assist PSIM Yogyakarta Absen di Derby Mataram, Van Gastel Bilang Begini |
|
|---|
| Vonis Ringan bagi Koruptor di Yogyakarta Dianggap Belum Beri Efek Jera, JCW Beberkan Temuan |
|
|---|
| Throwback dengan Gaya Retro! SBC Rayakan 27 Tahun Lewat CIMA 2025 |
|
|---|
| Keraton Yogyakarta Hentikan Pertunjukan Gamelan untuk Hormati Wafatnya Paku Buwono XIII |
|
|---|
| Ada Apa dengan Gunung Merapi? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.