Program “1000 HPK Si Penting” Turunkan Angka Stunting di Kota Yogyakarta hingga 5 Persen

Si Penting” berhasil menekan prevalensi stunting sebesar 3,67 persen di Kelurahan Tahunan dan 5,05 persen di Kelurahan Sorosutan

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com/ Ist)
STUNTING : Graduation 1000 HPK Si Penting di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini menjadi penutup pelaksanaan program kolaboratif pencegahan stunting yang berhasil menurunkan prevalensi hingga lebih dari 5 persen di dua kelurahan sasaran. ( 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penurunan angka stunting di Kota Yogyakarta semakin nyata. Dalam kurun waktu sepuluh bulan, program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Aksi Pencegahan Stunting atau “1000 HPK Si Penting” berhasil menekan prevalensi stunting sebesar 3,67 persen di Kelurahan Tahunan dan 5,05 persen di Kelurahan Sorosutan, hasil kolaborasi antara PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Human Initiative DIY.

Program yang dijalankan sejak Januari hingga Oktober 2025 di dua kelurahan di Kemantren Umbulharjo ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Sarihusada.

Melalui kegiatan edukasi, pendampingan, dan fasilitasi, program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam mencegah stunting, terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan—periode krusial sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Capaian program tersebut dipaparkan dalam acara bertajuk Graduation 1000 HPK Si Penting yang digelar di Ruang Yudhistira Balai Kota Yogyakarta, Rabu (5/11/2025).

Acara ini menjadi ajang pelaporan hasil sekaligus apresiasi kepada para kader dan ibu penerima manfaat yang berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di wilayahnya.

Wali Kota Yogyakarta, dr. Hasto Wardoyo, menilai hasil tersebut sebagai bukti nyata keberhasilan sinergi lintas sektor dalam mengatasi masalah gizi di tingkat akar rumput.

“Penurunan angka stunting di Kota Yogyakarta merupakan hal yang membanggakan. Sejak awal, penanganan stunting menjadi salah satu Quick Wins Pemkot Yogyakarta. Terima kasih kepada PT SGM yang telah membantu pencegahan stunting di Kota Yogyakarta. Kami berharap program ini dapat dilanjutkan ke kemantren dan kelurahan lain sehingga bisa menjadi pilot project penurunan stunting yang diinisiasi bersama,” ujarnya.

Dari pihak korporasi, Lastiani Amy Rosalina, Factory Director PT Sarihusada Generasi Mahardhika, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berperan dalam peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang telah lama berdiri di Kota Yogyakarta, PT Sarihusada Generasi Mahardhika secara konsisten mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai inisiatif edukatif dan kolaboratif. Program 1000 HPK Si Penting ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi multipihak yang fokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Kami bersyukur program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting di tingkat kelurahan,” tutur Lastiani.

Baca juga: Polisi Mediasi Dugaan Kasus Pengeroyokan di Ngaglik Sleman, Korban Minta Kasus Tetap Berlanjut

Muthori, Kepala Cabang Human Initiative DIY, menjelaskan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program.

"Hasil Program 1000 HPK Si Penting tahun 2025 memberikan dampak signifikan dalam pencegahan stunting. Tercatat sebanyak 60 kader serta 97 ibu hamil dan ibu baduta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Kami mencatat peningkatan pengetahuan para peserta selama kegiatan edukasi dan fasilitasi hingga lebih dari 80 persen. Angka stunting pun menurun; hingga September 2025 tercatat penurunan prevalensi stunting sebesar 3,67 persen di Kelurahan Tahunan dan 5,05 persen di Kelurahan Sorosutan. Hasil ini menjadi bukti nyata kolaborasi multipihak dalam aksi pencegahan stunting di Kota Yogyakarta,” paparnya.

Dampak positif program juga dirasakan di tingkat kelurahan. Lurah Tahunan, Tri Maryono, menyebut inisiatif ini membawa semangat baru dalam upaya menekan kasus stunting di wilayahnya.

“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru dalam mengatasi masalah stunting. Hal yang menggembirakan, dengan adanya program Si Penting, angka stunting di Kelurahan Tahunan mengalami penurunan,” katanya.

Lurah Sorosutan, Muhammad Zulazmi, menambahkan bahwa program tersebut membawa perubahan nyata dalam perilaku masyarakat.

“Program Si Penting telah berhasil secara signifikan dan memberikan dampak nyata bagi kondisi kesehatan di Kelurahan Sorosutan. Kader menjadi lebih percaya diri dalam mendampingi masyarakat, sementara pemahaman para ibu mengenai pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan semakin meningkat. Angka prevalensi stunting di Kelurahan Sorosutan pun turun secara signifikan,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved