Kraton Yogyakarta Gandeng PLN untuk Hadirkan Solusi Atasi Persoalan Pakan Ternak di Gunungkidul

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggandeng PT PLN (Persero) untuk menghadirkan solusi kesulitan pakan ternak yang dihadapi peternak di Gunungkidul

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Warga Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul bergotong royong menanam tanaman pakan ternak di wilayahnya, Senin (6/2/2023). Penamanan tanaman pakan ternak di Gunungkidul itu merupakan pilot project pengembangan ekosistem pembangunan berkelanjutan untuk konservasi lahan non-produktif yang diinisiasi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan PT PLN (Persero). 

Tujuan utamanya adalah untuk menunjang ketahanan pangan.

"Dan kami siap menerima residu tanaman dalam bentuk terabasan rantingnya untuk kemudian diolah menjadi energi terbarukan biomassa dan akan dimanfaatkan untuk cofiring pembangkit batu bara," jelas Antonius.

Sedangkan GKR Condrokirono dalam sambutannya menyampaikan dukungan Kraton Yogyakarta kepada warga di dua kelurahan tersebut.

GKR Condrokirono berharap, masyarakat bisa memanfaatkan daun tanaman sebagai pakan ternak dan terabasan ranting-rantingnya sebagai pasokan biomassa.

"Semoga menjadi desa swasembada pangan dan sentra penghasil energi terbarukan," kata GKR Condrokirono.

Sementara cucu Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X yang juga pegiat lingkungan, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, menambahkan program di Gunungkidul tersebut serupa dengan gerakan pembangunan ekonomi lingkungan yang digelutinya beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat dalam pembaungnan ekonomi lingkungan adalah langkah tepat untuk antasi persoalan dan antisipasi krisis.

"Ini merupakan langkah nyata penguatan sosio-kultural masyarakat petani dan peternak. Mereka bisa lebih sejahtera dalam menjalankan profesi di lokasinya masing-masing", kata Marrel, sapaannya.

Marrel menerangkan, masyarakat adalah subjek dan objek pembangunan.

Jika dalam pembangunan selalu mengedepankan peran serta masyarakat, Marrel meyakini pembangunan tersebut akan terus berkelanjutan.

Oleh karena itu, Marrel berharap agar semua stakeholder terkait selalu mendengar, melibatkan dan mengedepankan masyarakat dalam proses pembangunan.

"Jika masyarakat dilibatkan, apa yang dilakukan akan bisa sustain sehingga diharapkan kesejahteraannya meningkat tanpa mencabut akar sosial dan kultural mereka," tegas Marrel. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved