Musim Keong Macan,  Hasil Tangkapan Nelayan di  Gunungkidul Bisa Capai 3 Ton per Hari

Hasil tangkapan jenis keong laut bernilai ekonomi tinggi itu meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

|
Dok.Istimewa
Penampakan hasil tangkapan keong macan yang diperoleh oleh nelayan di Gunungkidul, Senin (27/10/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COJM, GUNUNGKIDUL - Nelayan di pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul tengah menikmati musim panen keong macan (Babylonia areolata).

Hasil tangkapan jenis keong laut bernilai ekonomi tinggi itu meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam sehari, nelayan di Pantai Gesing, Kapanewon Panggang, mampu menghasilkan 1,5 hingga 3 ton keong macan.

Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul, Suhaji, mengatakan musim keong macan kali ini menjadi berkah bagi nelayan.

Selain hasil tangkapan melimpah, harga jual di tingkat nelayan juga terbilang stabil tinggi, mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

“Ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hasilnya juga  sangat bagus ditambah harga yang stabil,” ujarnya saat dikonfirmasi, pada Senin  (27/10/2025).

Ia menjelaskan, musim keong macan tidak selalu datang setiap tahun.

Kondisi cuaca dan suhu air laut sangat memengaruhi kemunculannya.

Karena itu, nelayan menyambut gembira kemunculan keong macan tahun ini yang diprediksi berlangsung hingga awal 2026.

“Musim ini sangat ditunggu-tunggu nelayan, karena tidak bisa diprediksi. Beberapa tahun lalu tidak keluar, tahun ini keluar dan hasilnya bagus,” ujarnya.

Dia menuturkan keong macan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan dari Kabupaten Gunungkidul.

Permintaan paling banyak datang dari negara China, yang menjadikan keong macan sebagai bahan olahan makanan laut.

"Komoditas ini termasuk bernilai jual tinggi, sehingga sangat membantu meningkatkan pendapatan nelayan di masa transisi sebelum musim ikan besar datang," paparnya.

Lebih jauh, ia mengatakan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem pihaknya tetap melakukan pendampingan agar penangkapan tetap berkelanjutan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved