Masbup Klaten

Bupati Klaten Hamenang Sebut Lurik Prasojo Gendong Pelaku Usaha Kecil

Kementerian UMKM menunjuk PT Prasojo Kusuma Putra (Lurik Prasojo Klaten) sebagai operator Holding UMKM sektor fesyen

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
FESYEN SHOW: Fashion show hasil produk Lurik Prasojo saat peluncuran Holding UMKM sektor Fashion dan Handycraft oleh Kementerian UMKM di Kabupaten Klaten, Rabu (19/11/2025). 
Ringkasan Berita:Kementerian UMKM menunjuk PT Prasojo Kusuma Putra (Lurik Prasojo Klaten) sebagai operator Holding UMKM sektor fesyen. 
 
Sedangkan CV Agil Craft Indonesia ditunjuk sebagai operator Holding UMKM sektor kerajinan tangan.

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia meluncurkan program Holding UMKM sektor Fashion (fesyen) dan Handycraft (kriya) di Showroom Lurik Prasojo, Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (19/11/2025). 

Peluncuran program tersebut semakin memperkuat ekosistem rantai pasok industri kreatif nasional di sektor fesyen dan kerajinan tangan. 

Pada kesempatan itu, Kementerian UMKM menunjuk PT Prasojo Kusuma Putra (Lurik Prasojo Klaten) sebagai operator Holding (perusahaan induk operasional) UMKM sektor fesyen. 

Sedangkan CV Agil Craft Indonesia ditunjuk sebagai operator Holding UMKM sektor kerajinan tangan.

Kedua perusahaan dinilai memiliki kemampuan mengagregasi pelaku mikro dan kecil, menjalankan fungsi inkubasi, menjaga kesinambungan pemasaran, serta memfasilitasi akses pembiayaan dalam ekosistem kreatif.

PT Lurik Prasojo berkomitmen melestarikan wastra nusantara, khususnya lurik, sebagai kekayaan budaya bangsa. Sekaligus memberdayakan masyarakat dengan melibatkan lebih dari 250 perajin perempuan dan 66 tenaga kerja tetap.

Sementara itu, CV Agil Craft Indonesia membangun ekosistem handycraft atau kerajinan tangan bersama 150 perajin. 

Sebanyak 95 persen produknya telah diekspor ke Jepang, Argentina, Belanda, Jerman, Portugal, Prancis, Norwegia, Maroko, dan Afrika Selatan, sedangkan 5 persen lainnya dipasarkan ke dalam negeri. 

Kasus Korupsi Plasa Klaten: Mantan Sekda Titip Rp311 Juta ke Kejari

Tawuran Maut Pelajar Magelang: Satu Tewas, Dua Luka-Luka, Pelaku Kabur ke Ngawi

Komentar Bupati Klaten

PELUNCURAN HOLDING UMKM: Suasana peluncuran program Holding UMKM sektor Fashion (fesyen) dan Handycraft (kriya) di Lurik Prasojo, Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (19/11/2025).
PELUNCURAN HOLDING UMKM: Suasana peluncuran program Holding UMKM sektor Fashion (fesyen) dan Handycraft (kriya) di Lurik Prasojo, Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (19/11/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengapresiasi langkah Kementerian UMKM meluncurkan program Holding UMKM

Ia menilai produk kreatif lokal, seperti lurik, memiliki potensi besar untuk bersaing secara global, sehingga membutuhkan inovasi dan kolaborasi berkelanjutan.

“Kehadiran pemerintah pusat di Klaten adalah bukti dukungan bagi masyarakat. Kami berterima kasih karena program tersebut bisa mendukung program kami yaitu bela beli produk UMKM dan UMKM naik kelas. Program itu adalah bukti nyata bagaimana UMKM bisa didorong untuk naik kelas," ujar Hamenang kepada Tribun Jogja, Rabu (19/11/2025). 

Dia berharap, program tersebut bisa menjadi role model dari berbagai kluster yang ada di Kabupaten Klaten. 

Program tersebut juga diharap bisa menyentuh 11 klaster ekonomi kreatif yang ada di Bumi Bersinar. 

"Kalau dalam bahasa Jawa itu gendong, jadi usaha yang lebih besar bisa mengendong para pelaku usaha yang lebih kecil. Ibarat kata lidi yang disatukan dengan pengikatnya Lurik Prasojo. Sehingga nanti bisa dikoneksikan dengan permodalan, pemasaran, dan upgrade produk. Kami berterima kasih dengan program itu maka mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten," papar dia. 

Lurik Prasojo telah memproduksi kain lurik sejak 1950. Perusahaan itu kini dikelola oleh generasi ketiga yakni Hanggo Wahyu Amerto dan istrinya, Maharani Setyawan.

Mereka menyambut baik kerja sama dengan Kementerian UMKM untuk melindungi produk lokal sekaligus memperkuat daya saing global.

"Harapannya dengan adanya Holding UMKM, makin banyak usaha mikro yang bisa bergabung dengan Lurik Prasojo. Di mana pemasaran bisa dibantu dan bisa mendunia bersama Lurik Prasojo," ucap Maharani. 

Wanita yang akrab disapa Rani itu mengungkapkan saat ini ada lebih dari 40 UMKM yang telah bergabung dengan Lurik Prasojo. Dikatakan, 40 UMKM tersebut juga sudah membawahi usaha-usaha mikro yang lebih kecil. 

"Kami mulai ekspor pertama kali ke Thailand pada tahun kemarin. Produk fesyen unggulan kami menggunakan konsep zero waste, sehingga bajunya banyak yang no kembar-kembar. Jadi peminatnya banyak karena baju fesyen dari Lurik Prasojo jarang ada yang kembaran," ucapnya.

Hanggo Wahyu Amerto menambahkan, pada 2018 Lurik Prasojo untuk pertama kali mewakili  wastra lurik ke fashion show kancah internasional di London Fashion Week.

Lurik Prasojo juga pernah melenggang di panggung Paris Fashion Week dan Milan Fashion Week. 

Selain itu pada tahun ini (2025), Lurik Prasojo difasilitasi oleh Kementerian Agama lewat BPJPH untuk membawa lurik dalam gelaran Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) di Osaka, Jepang. 

“Kolaborasi ini memungkinkan kami memberdayakan penenun lokal dalam rantai pasok dunia dan mentransformasi warisan lokal menjadi komoditas global,” tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved