Jurus Pemkot Yogyakarta Atasi Pengamen Liar di Malioboro, Sudah Ditata Tapi Masih Banyak yang Ngeyel

Pemkot Yogyakarta menyebut masih ada beberapa pengamen liar di kawasan Malioboro yang ngeyel saat ditertibkan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Jalan Malioboro Yogyakarta 

Di samping itu, Pemkot Yogyakarta juga menambah dua titik lagi di kawasan Jalan Mangkubumi, sehingga total menjadi tujuh lokasi yang tersedia. 

Berdasarkan pendataan oleh Dinas Kebudayaan (Disbud), secara keseluruhan terdapat 116 pengamen di sepanjang Tugu Pal Putih hingga Titik Nol Kilometer.

Hasto pun menegaskan, jumlah tersebut sudah teramat banyak, sehingga pihaknya menerapkan kebijakan moratorium pengamen, untuk mengantisipasi pendatang baru.

"Ya 116 (pengamen) itu sudah stop. Kalau mau masuk Malioboro, harus dikurasi dulu. Suaranya bagus enggak? Jangan-jangan enggak cocok. Jadi, kita kurasi dulu," urainya.

Menurutnya, kurasi dilakukan untuk memastikan kualitas penampilan para pengamen, dan berlaku bagi semua jenis penampil, termasuk yang menggunakan angklung atau alat musik lainnya.

Pengamen yang sudah terakomodir dan dikurasi, diharapkan ikut berperan dalam memberi edukasi kepada pengamen baru, agar tidak lagi sembarangan beraktivitas di Malioboro.

"Ini kan sudah dimoratorium, istilahnya. Sehingga, sekarang tidak bisa lagi tiba-tiba datang ke Malioboro untuk mengamen, enggak bisa," tandas Wali Kota.

(tribunjogja.com/ aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved