DKPP Bantul Genjot Pembangunan Jaringan Irigasi pada 2026

Jaringan irigasi yang dibangun mulai dari sekunder, primer, sampai tersier dengan harapan untuk mengangkut air dalam jumlah cukup

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo. 
Ringkasan Berita:
  • DKPP Bantul merencanakan pembangunan jaringan irigasi bagi pertanian pada 2026
  • Jaringan irigasi sekunder, primer, sampai tersier diharapkan cukup untuk menyuplai kebutuhan air para petani.

 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus berupaya menyejahterakan para petani melalui beberapa hal. Salah satunya yakni menggenjot pembangunan saluran irigasi.

"Ke depan, kami akan menggenjot jaringan irigasi. Harapan kami, semua sektor pertanian di Kabupaten Bantul itu terjangkau saluran irigasi yang baik," ucap Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, Kamis (13/11/2025).

Rencananya, pada 2026 pihaknya melalui Pemerintah Pusat yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) akan membangun sejumlah jaringan irigasi yang dibutuhkan oleh para petani.

Jaringan irigasi yang dibangun mulai dari sekunder, primer, sampai tersier dengan harapan untuk mengangkut air dalam jumlah cukup, sehingga mampu menyuplai kebutuhan para petani.

"Jadi dari pucuk, dari hulu sampai pucuk hilir bisa baik. Dan itu bisa mencegah banjir dan bisa menyalurkan air yang bagus untuk pertanian pada musim kemarau," kata Joko.

Lebih lanjut, seandainya ditemukan wilayah di Bumi Projotamansari yang tidak ada jaringan irigasi dan tidak masuk kelompok tani, diharapkan segera masuk menjadi anggota kelompok tani setempat.

"Nanti, wilayah yang tidak masuk (belum terjangkau saluran irigasi) bisa diperbaiki, sehingga bisa aman untuk (masalah) irigasi. Kalau musim hujan tidak terjadi banjir lagi," ujar dia.

Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa pertanian di Kabupaten Bantul disebut-sebut aman. Bahkan, lokasi pertanian kelompok tani di Kapanewon Srandakan yang beberapa waktu lalu terkena banjir, kini sudah diperbaiki.

"Di Srandakan kemarin, sepanjang tiga kilometer sudah diperbaiki. Sudah ada pengerukan sedimen," papar Joko.

Ia pun berharap kepada seluruh kelompok tani di Bumi Projotamansari, apabila ada permasalahan prihal irigasi dan lain sebagainya dapat melakukan komunikasi dengan penyuluh setempat dan ke DKPP Bantul.

"Nanti kelompok tani itu bisa buat proses untuk kami masukkan ke aplikasi Sistem Informasi Program Usulan Irigasi (SIPURI), sehingga nanti bisa diperbaiki lewat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025," tandas Joko.(nei)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved