19 Warung di Pantai Depok Bantul Rusak Dihantam Gelombang Pasang
Mul (50), salah satu pemilik warung makan non permanen di Pantai Depok yang terkena gelombang pasang, mengaku memilih tetap buka
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Gelombang pasang menerjang kawasan Pantai Depok Bantul pada Kamis (6/11/2025) malam.
- Dampaknya, 19 warung di Pantai Depok rusak terkena gelombang pasang yang menghantam.
- Meski begitu, beberapa warung masih tetap jualan pascainsiden gelombang pasang tersebut.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak 19 warung di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, rusak terkena gelombang pasang pada Kamis (6/11/2025) malam. Gelombang tersebut menghantam beberapa warung hingga mengalami kerusakan cukup serius.
Walau begitu, beberapa warung tersebut masih tetap jualan atau membuka usaha seperti biasanya.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com pada Selasa (11/11/2025), ada beberapa warung yang membuka usaha di lapak ala kadarnya.
Mul (50), salah satu pemilik warung makan non permanen di Pantai Depok yang terkena gelombang pasang, mengaku memilih tetap buka usaha walau warung yang terbuat dari bambu tersapu gelombang pasang.
"Usaha saya tetap buka. Karena, istilahnya masih ada tempat usaha yang masih bisa dipakai," katanya saat dijumpai di Pantai Depok.
Dikatakannya, warung usaha non permanen berdiri sekitar 20 meter dari bibir pantai. Namun, saat gelombang pasang terjadi pada beberapa waktu lalu, panjang gelombang dari bibir pantai ke daratan bisa mencapai 50 meter atau mendekati area parkir kendaraan.
Lanjutnya, gelombang pasang sempat kembali terjadi pada malam hari berikutnya hingga total ada sekitar tiga kali hantaman gelombang pasang. Namun, tidak ada korban jiwa dari kejadian itu dan saat ini gelombang pasang telah surut atau landai.
"Gelombang yang terdampak atau kena itu ada 19 warung. Ada yang warungnya hanyut dan ada yang masih berdiri kokoh," jelasnya.
Kerja bakti dan pembenahan
Lebih lanjut, saat ini, ia bersama sejumlah warga setempat masih melakukan kerja bakti atau tahap pembenahan. Sebab, pihaknya ingin, konsumen atau pelanggan yang membeli makanan di warung non permanennya itu bisa merasa nyaman.
"Karena kondisi saat ini sudah surut atau tidak ada gelombang pasang, jadi aktivitas wisatawan tidak terganggu. Mereka bisa menikmati pantai seperti biasanya," tutur dia.
Senada, Sukidem (60), salah satu pemilik warung semi permanen di Pantai Depok, mengaku turut terdampak dari kondisi gelombang pasang. Akan tetapi, ia tetap membuka usaha seperti biasa.
"Setelah kejadian itu, ya masih banyak wisatawan yang datang. Karena lokasinya aman. Ya kadang sedikit pendapat saya, kadang juga banyak," ujar dia.
Ia turut menyampaikan bahwa warungnya terdampak dari kejadian gelombang pasang pada beberapa waktu lalu. Di mana, bagian depan warung yang juga terbuat dari bambu terkena gelombang pasang.
"Ya kerugiannya sekitar jutaan rupiah lah," tutup dia.(nei)
| Seorang Pemuda di Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri, Begini Keterangan Polisi |
|
|---|
| Bantul Buka Lahan Perkebunan 123 Hektare untuk Tanaman Kakao, Mete, hingga Kelapa Kopyor |
|
|---|
| 52 SPPG di Bantul Belum Bersertifikat, Dinkes: Idealnya Sebelum Kantongi SLHS Tidak Boleh Layani MBG |
|
|---|
| Gunungkidul Alokasikan Rp400 Juta untuk Bangun Kios Pedagang di Pantai Sepanjang yang Direlokasi |
|
|---|
| Progres Rencana Kerja Sama Pengolahan Sampah Gunungkidul–Kota Yogyakarta, Begini Kata DLH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/19-Warung-di-Pantai-Depok-Bantul-Rusak-Dihantam-Gelombang-Pasang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.