Ganti Rugi JJLS di Kulon Progo Tak Kunjung Dibayarkan, Warga Terdampak Menanti Kejelasan

Warga terdampak proyek JJLS di Kulon Progo masih menanti pembayaran uang ganti rugi proyek pelebaran yang tak kunjung dibayarkan

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
UGR GAGAL: Muhri, warga Kalurahan Palihan, Kapanewon Temon menunjukkan slip bukti nilai UGR JJLS yang harus dibayarkan namun belum diterima hingga kini. 

Ringkasan Berita:
  • Uang Ganti Rugi (UGR) proyek pelebaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kulon Progo tak kunjung dibayarkan
  • Warga terdampak menuntut pembayaran UGR proyek JJLS segera dilunasi
  • Warga berencana melakukan aksi lanjutan yang menyasar ke Pemda DIY terkait pembayaran UGR proyek JJLS

 


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - 
Pembayaran uang ganti rugi (UGR) proyek pelebaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kulon Progo masih menjadi polemik.

Sejumlah warga terdampak proyek pelebaran JJLS itupun hingga saat ini masih menanti kejelasan.

Dilaporkan, warga dari tiga kalurahan di Kulon Progo hingga kini masih memperjuangkan hak mereka atas Uang Ganti Rugi (UGR) proyek pelebaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)

Muhri, misalnya, warga Kalurahan Palihan, Kapanewon Temon yang lahan miliknya terdampak dengan luasan sekitar 293 meter persegi.

"Keluar slip nominal UGR-nya pada 8 April 2021, saat itu dijanjikan pembayarannya paling cepat 14 hari atau paling lama 3 bulan setelah slip keluar," katanya ditemui di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Temon, Rabu (05/11/2025).

Di atas lahan tersebut berdiri bangunan rumah yang masih ditempati oleh Muhri bersama keluarganya. Berikut sebuah warung yang menjadi tempat usahanya.

Seperti warga lain, ia pun menyiapkan antisipasi dengan hendak membeli lahan pengganti.

Sebab ia tak ingin saat pembangunan dimulai, ia tergusur dan belum memiliki tempat baru.

"Makanya saya berani pinjam uang ke bank untuk membeli lahan baru, selagi menunggu pembayaran UGR," tutur Muhri.

PROTES WARGA: Spanduk berisi protes soal ketidakjelasan pembayaran UGR JJLS yang ditampilkan oleh warga di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Rabu (05/11/2025).
PROTES WARGA: Spanduk berisi protes soal ketidakjelasan pembayaran UGR JJLS yang ditampilkan oleh warga di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Rabu (05/11/2025). (TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando)

Apesnya, UGR yang dijanjikan tak kunjung cair, sedangkan ia sudah telanjur pinjam ke bank dan menanggung utang serta bunganya.

Lahan baru yang hendak dibeli pun gagal dimiliki karena tak mampu dibayar angsurannya.

Kini Muhri pun harus dihantui kejaran utang dari bank.

Ia bahkan sampai harus menjual barang-barang di rumahnya agar bisa melunasi utang bank tersebut.

"Sangat terpukul juga rasanya karena harus menanggung utang bank itu," ujarnya.

Baca juga: JJLS Segera Tersambung, Kelok 18 Siap Jadi Ikon Baru Kawasan Selatan DIY

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved