Sebaran Masif Influenza Type A di Kota Yogya, Warga Diminta Jaga Daya Tahan Tubuh

Terjadi lonjakan signifikan kasus influenza di Kota Pelajar, dengan catatan 400 kasus dalam dua pekan terakhir

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
PEXELS/polina tankilevitch
Ilustrasi foto seseorang sedang sakit flu 

Ringkasan Berita:
  • Lonjakan signifikan kasus influenza terjadi di Kota Pelajar, dengan catatan 400 kasus dalam dua pekan terakhir
  • Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit menular di tengah musim pancaroba.
  • Virus influenza tipe A dikenal memiliki kecepatan penularan lebih tinggi.

 

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit menular di tengah musim pancaroba.

Bukan tanpa alasan, terjadi lonjakan signifikan kasus influenza di Kota Pelajar, dengan catatan 400 kasus dalam dua pekan terakhir, sejak 22 Oktober hingga 4 November 2025.

Jumlah tersebut diprediksi akan terus meroket seiring kondisi cuaca yang belakangan semakin tidak menentu, diperparah dengan temuan adanya pergeseran jenis virus.

Penularan cepat

Benar saja, dari yang sebelumnya didominasi virus influenza tipe B, sejauh ini mulai bergeser menuju tipe A yang dikenal memiliki kecepatan penularan lebih tinggi.

Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Sholikhin Dwi Ramtana, menuturkan, kondisi cuaca yang berubah-ubah dari panas ke hujan sangat mempengaruhi mutasi virus.

"Dari surveilans di puskesmas, jenis influenza yang paling (banyak) ditemukan sekarang bergeser dari tipe B Victoria ke tipe A," tandasnya, Rabu (5/11/25).

Ia pun mencontohkan, data spesifik dari Puskesmas Danurejan 1, yang menjadi puskesmas sentinel, mencatat adanya 16 kasus influenza tipe A sepanjang Oktober 2025.

Meski cenderung jauh lebih sedikit dibandingkan total kasus secara keseluruhan, pihaknya menduga kuat, angka tersebut kemungkinan hanyalah puncak gunung es.

"Data itu kan hanya dari satu puskesmas sentinel. Jadi, kemungkinan jumlah kasus influenza tipe A di Kota Yogyakarta sebenarnya lebih tinggi dari angka yang tercatat," terangnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan, perbedaan utama influenza tipe A terletak pada kecepatan mutasi dan penularannya, serta bisa menular dari hewan ke manusia. 

Kendati demikian, Sholikin berharap warga masyarakat tidak khawatir berlebihan, mengingat influenza dewasa ini cenderung memiliki tingkat keparahan rendah.

"Yang penting disiplin pencegahan, menggunakan masker ketika sedang sakit. Kemudian, kalau ada anggota keluarga yang terkena flu, hindari interaksi langsung agar tidak menular," urainya.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, berujar, influenza tipe A disebabkan virus, bukan bakteri, sehingga tidak memerlukan antibiotik.

Namun, ia tidak memungkiri, gejala-gejala paparan influenza tipe A pada umumnya memang bertahan lebih lama dibandingkan tipe lainnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved