Dinas Kesehatan Bantul Ingatkan Bahaya Konsumsi Daging Anjing

Imbauan diberikan mengingat sampai saat ini masih ada temuan pedagang makanan atau warung makan olahan daging anjing di wilayah Bantul

|
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Tri Widiyantara 

Ringkasan Berita:
  • Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul memberikan imbauan terkait bahaya mengonsumsi daging anjing
  • Menurut Dinkes DIY, mengonsumsi daging anjing berisiko penularan virus atau penyakit zoonosis yang bisa membahayakan kesehatan
  • Polisi menemukan sejumlah warung yang menyediakan makanan olahan daging anjing di Bambanglipuro, Bantul

 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul memberikan informasi terkait bahaya konsumsi olahan makanan daging anjing pada tubuh manusia. 

Imbauan diberikan mengingat sampai saat ini masih ada temuan pedagang makanan atau warung makan olahan daging anjing.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Tri Widiyantara, berujar ditinjau dari bidang kesehatan ada beberapa risiko yang dapat terjadi pada tubuh manusia apabila mengkonsumsi daging anjing.

"Beberapa di antaranya yakni risiko penularan kuman rabies apabila masih ada kuman yang belum mati pada daging anjing dan ada beberapa jenis kuman atau bakteri maupun parasit mungkin terdapat dalam daging yang dapat menimbulkan penyakit," ucapnya, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Jumat (31/10/2025).

Selain itu, kata Agus, mengkonsumsi daging anjing berpotensi meningkatkan tekanan darah dikarenakan terdapat kandungan sodium yang tinggi.

Maka dari itu, pihaknya menyarankan agar masyarakat tidak mengonsumsi daging anjing.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan jenis daging yang akan dikonsumsi agar tetap aman bagi tubuh. 

Kendati begitu, apapun jenis makanan atau jenis daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, sebisa mungkin dapat memperhatikan proses memasak dengan baik.

"Pangan perlu dimasak dengan benar sehingga kuman-kuman penyakit yang mungkin ada sudah mati. Dengan begitu, diharapkan tidak menimbulkan penyakit," pinta dia.

Lebih lanjut, Agus turut memberikan imbauan kepada masyarakat apabila terdapat alergi terhadap jenis pangan tertentu, sepatutnya makanan tersebut dapat dihindari. 

Akan tetapi, apabila sudah terjadi, maka segera melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan.

Risiko Zoonosis

Konsumsi daging anjing bukan hanya melanggar etika kesejahteraan hewan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan DIY, Akhmad Akhadi, mengingatkan bahwa anjing bukan hewan ternak sehingga tidak layak dikonsumsi.

Beberapa risiko di antaranya :

  • Menularkan rabies
  • Penyakit zoonosis, seperti leptospirosis dan cacing pita.
  • Sebaran virus
Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved