Sebanyak 1.524 Kasus Demam Berdarah Dilaporkan di Kulon Progo, 3 Orang Meninggal Dunia

Dinkes Kulon Progo mencatat ribuan kasus Demam Berdarah sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober 2025

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Kepala Bidang Pencegahan dan Perlindungan Penyakit, Dinas Kesehatan Kulon Progo, Arief Mustofa 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo mencatat ribuan kasus Demam Berdarah sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober 2025 ini. Kasus Demam Berdarah di Kulon Progo tahun ini pun turut merenggut nyawa penderitanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Perlindungan Penyakit, Dinkes Kulon Progo, Arief Mustofa mengatakan ada sebanyak 1.524 kasus Demam Berdarah yang dilaporkan selama 2025.

"Sebanyak 3 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah selama 2025 ini," kata Arief pada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Jumlah tersebut mendekati jumlah kasus Demam Berdarah di Kulon Progo pada 2024 lalu dengan 1.731 kasus. Namun di tahun tersebut tidak ada kematian yang dilaporkan akibat Demam Berdarah.

Arief mengatakan kasus Demam Berdarah yang ditemukan meliputi 3 tingkatan. Antara lain, Dengue Fever (DF) untuk tingkat terendah, Demam Berdarah Dengue (DBD) di tingkat sedang, dan Dengue Shock Syndrome (DSS) di tingkat paling tinggi.

"Paling banyak kasusnya adalah DF, sedangkan DBD dan DSS hanya sebanyak 267 kasus," paparnya.

Arief mengatakan Dinkes Kulon Progo telah meningkatkan kewaspadaannya terhadap kasus Demam Berdarah. Kewaspadaan dari sisi pencegahan hingga penanganan kasus di semua fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Edaran berisi ajakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pun telah disebarluaskan ke seluruh kalurahan. Dinkes Kulon Progo juga menyediakan fasilitas fogging yang saat ini sudah dilakukan sebanyak 11 kali di beberapa titik wilayah.

"Fogging ini dilakukan hanya untuk wilayah yang terdapat kasus DSS, dan biasanya sudah berat," jelas Arief.

Ia pun turut mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya mencegah terpapar Demam Berdarah. Jika ada kasus, maka disarankan untuk dirujuk ke fasyankes agar bisa ditangani dengan cepat.

Selain Demam Berdarah, Kulon Progo saat ini juga menghadapi lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Peningkatannya hingga 3 kali lipat selama sebulan terakhir, dengan total 2.863 kasus di 2025 ini.

Sekretaris Dinkes Kulon Progo, Susilaningsih mengatakan lonjakan ISPA salah satunya disebabkan oleh perubahan kondisi cuaca yang ekstrem. Hal itu berpengaruh pada daya tahan tubuh dan rentan terpapar penyakit.

"Gejala ISPA biasanya berupa demam tinggi, batuk, hingga flu," ujarnya.(alx)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved