Wacana Pelajaran Bahasa Portugis di Sekolah, Pelajar di Kulon Progo: Pastikan Gurunya Memadai
Pastikan juga guru dan sumber belajarnya memadai, supaya pelajaran (Bahasa Portugis) tidak hanya formalitas
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Presiden Prabowo Subianto belum lama ini membuka peluang Bahasa Portugis menjadi mata pelajaran di sekolah. Gagasan tersebut bahkan mulai dibahas dan dikaji kemungkinan untuk implementasinya ke depan.
Wacana tersebut direspons oleh pelajar dan guru di Kulon Progo. Pendapat mereka sama; Bahasa Portugis sebagai tambahan mata pelajaran akan menjadi beban belajar.
Seperti Juli Arna, pelajar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kulon Progo. Ia secara gamblang menyebut tambahan pelajaran Bahasa Portugis akan membuat beban belajar semakin berat.
"Sebab kurikulum sudah padat, apalagi jika pelajar masih kesulitan dengan bahasa asing lain yang sudah ada, seperti Bahasa Inggris," kata Juli pada Senin (27/10/2025).
Kondisi tersebut membuatnya merasa belum ideal untuk menjadi tambahan pelajaran di sekolah. Namun bukan berarti tidak ada peluang menuju ke sana, sebab bisa jadi manfaat yang didapatkan pelajar.
Itu sebabnya, Juli menyarankan pelajaran Bahasa Portugis bisa dimulai secara bertahap. Misalnya dimulai dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler, sehingga disesuaikan dengan minat pelajar yang ingin mempelajarinya.
"Pastikan juga guru dan sumber belajarnya memadai, supaya pelajaran (Bahasa Portugis) tidak hanya formalitas," ujarnya.
Juli juga berharap pemerintah memilih bahasa asing yang strategis sebagai tambahan pelajaran di sekolah. Terutama disesuaikan dengan kebutuhan masa depan.
Budi, guru sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kulon Progo juga melihat tambahan pelajaran Bahasa Portugis bisa memberatkan pelajar. Apalagi saat ini beban belajar mereka sudah cukup berat.
"Memasukkan Bahasa Portugis dalam kurikulum sekolah harus didasarkan pada analisis yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan kemampuan pelajar," jelasnya.
Budi tetap melihat Bahasa Portugis sebagai pelajaran bisa jadi peluang besar bagi pelajar dalam memperluas kemampuan bahasa dan budaya. Apalagi Bahasa Portugis mulai diperhitungkan di dunia internasional, meski belum jadi bahasa pergaulan.
Ia pun menyarankan agar pelajaran Bahasa Portugis bisa dijadikan pilihan bagi pelajar. Artinya pemilihan didasarkan sepenuhnya pada minat dan kemampuan pelajar.
Sebab ia meyakini mungkin hanya sekitar 10 hingga 20 persen pelajar dalam 1 sekolah yang tertarik belajar Bahasa Portugis. Sedangkan yang lain perlu memprioritaskan pelajaran lain yang sekiranya lebih penting dan relevan dengan kebutuhan pelajar.
"Pelajar jadi memiliki pilihan yang lebih luas dan fleksibel dalam menentukan jalur pendidikan mereka," kata Budi.(alx)
| Kepala Sekolah dan Orang Tua Siswa di Bantul Tanggapi Wacana Pelajaran Bahasa Portugis |
|
|---|
| Jalan Kabupaten di Girimulyo Kulon Progo Masih Terblokir Longsor, Warga Harus Memutar Lebih Jauh |
|
|---|
| Bahasa Portugis Akan Masuk Sekolah, Begini Respons Guru hingga Disdik Sleman |
|
|---|
| Sekolah di Kota Yogyakarta Dukung Wacana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Ini Alasannya |
|
|---|
| DPP Kulon Progo Yakin Masa Tanam Padi Pertama Aman Meski Dilanda Cuaca Ekstrem |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.