Program Nasional Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa Mulai di Kalurahan DIY, Target Transparansi
Menurut Sumardi, Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Muda, upaya ini merupakan peralihan dari sistem belanja manual menuju sistem elektronik
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
“Kami membuka pendampingan setiap Selasa dan Kamis secara daring, dan setiap hari di ruang layanan kami di kantor. Pelaku usaha bisa datang langsung untuk belajar cara mendaftar dan mengunggah produk mereka ke platform marketplace,” jelasnya.
Menurut Lilik, manfaat terbesar dari digitalisasi pengadaan ini adalah meningkatnya transparansi dan efisiensi tata kelola keuangan daerah.
Ia menilai sistem baru ini akan memperkecil peluang praktik kolusi dan nepotisme.
“Dengan digitalisasi, proses pengadaan menjadi lebih transparan, efisien, dan terukur. Standar barang dan jasa menjadi jelas, akuntabilitas meningkat, dan potensi penyimpangan dapat diminimalkan,” kata Lilik.
Ketiga narasumber sepakat, keberhasilan digitalisasi pengadaan barang dan jasa di kalurahan bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Selain memperkuat sistem, edukasi dan sosialisasi berkelanjutan menjadi kunci agar seluruh kalurahan di DIY mampu menerapkan sistem pengadaan elektronik secara mandiri.
“Ini bukan pekerjaan yang mustahil. Dengan kolaborasi semua pihak dan pendampingan yang berkesinambungan, digitalisasi pengadaan bisa mempercepat transformasi pelayanan publik di tingkat kalurahan,” tandas Aris.
| Kondisi UMKM di DIY Membaik, NPL Kredit UMKM Turun Jadi 4,34 Persen |
|
|---|
| BNPB Bakal Intervensi Cuaca di DIY, BPBD: Demi Tekan Risiko Bencana |
|
|---|
| Liga 4 Regional DIY Resmi Bergulir 2 Desember, Tujuh Klub Siap Adu Kuat |
|
|---|
| Tuntutan Serikat Buruh hingga Kenaikan UMK dari Tahun ke Tahun di Sleman |
|
|---|
| Disperindag DIY Catat Fluktuasi Permintaan Ekspor dari AS pada September 2025 |
|
|---|
