Pengelola Lumbung Mataraman Diimbau Tak Terus Bergantung pada Dukungan Danais

Ia menyarankan pemkal memanfaatkan sumber pendanaan lain dalam mengembangkan Lumbung Mataraman.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
LUMBUNG MATARAMAN: Rencana Induk pengembangan Lumbung Mataraman Bulak Peni di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Jumat (19/09/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kalurahan Giripeni di Kapanewon Wates, Kulon Progo, kini memiliki Lumbung Mataraman bernama Bulak Peni yang diresmikan pada Jumat (19/09/2025). Pendiriannya mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Salah satunya dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, yang membantu pendampingan dalam pengembangan Lumbung Mataraman Bulak Peni. Lumbung Mataraman itu akan berfokus pada sektor pertanian dan peternakan.

Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti menyampaikan bahwa usulan Lumbung Mataraman diajukan oleh pemerintah kalurahan (pemkal). Setelah disetujui, maka Pemda DIY akan menyalurkan alokasi Dana Keistimewaan (Danais) untuk pengembangan program tersebut.

"Namun kami berharap pemkal tidak hanya bergantung pada Danais untuk pengembangan Lumbung Mataraman," kata Syam di peresmian Lumbung Mataraman Bulak Peni.

Ia menyarankan pemkal memanfaatkan sumber pendanaan lain dalam mengembangkan Lumbung Mataraman. Termasuk melakukan optimalisasi dari hasil pertanian dan peternakan di sana.

Sebab Syam mengatakan Lumbung Mataraman memiliki konsep keberlanjutan. Itu sebabnya, dibutuhkan komitmen yang kuat oleh pemkal dan masyarakat yang dilibatkan dalam pengembangan Lumbung Mataraman.

"Lumbung Mataraman untuk mendukung ketahanan pangan dan juga ada pertumbuhan ekonominya," jelasnya.

Syam mencontohkan Lumbung Mataraman di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, Gunungkidul yang dinilai sukses. Sebab berhasil mendatangkan keuntungan dengan model wisata terintegrasi.

Ia pun berharap Lumbung Mataraman lainnya juga mampu berinovasi demi memastikan keberlanjutan dari program tersebut. Khususnya dalam memberikan kesejahteraan untuk masyarakat di kalurahan.

"Termasuk menarik minat petani milenial untuk bergabung agar ada kemandirian dan ketahanan pangan," ujar Syam.

Lurah Giripeni, Iswanto Adi Saputro mengatakan ada kucuran Danais sebesar Rp 600 juta untuk pengembangan Lumbung Mataraman. Pihaknya juga memanfaatkan sumber pembiayaan lain seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal) sekitar Rp 380 juta.

Pihaknya pun sudah menyiapkan alokasi dari APBKal sebesar Rp 500 juta di 2026 mendatang untuk Lumbung Mataraman. Rencana Induk pengembangannya juga telah disiapkan hingga 2 tahun ke depan.

"Masyarakat tentunya kami libatkan juga dalam pengembangan Lumbung Mataraman ini," kata Iswanto.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved