Mengangkat Potensi Lereng Merapi, Pentingsari Jadi Inspirasi Desa Wisata Berkelanjutan

Kehangatan, rasa kekeluargaan, dan keramahan warga Pentingsari Sleman meninggalkan kesan mendalam bagi para wisatawan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Program Bakti BCA mendorong semangat kewirausahaan di Desa Wisata Pentingsari. Sejak kolaborasi berlangsung, produk-produk hasil karya warga Desa Pentingsari kian berkembang, seperti kudapan keripik jamur, kopi, granola, hingga kain. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Desa Wisata Pentingsari di lereng Gunung Merapi tak hanya menawarkan lanskap alam yang memesona.

Kehangatan, rasa kekeluargaan, dan keramahan warganya meninggalkan kesan mendalam bagi para wisatawan.

Sejak 2008, desa ini berkembang pesat dari dusun prasejahtera yang bergantung pada sektor pertanian menjadi destinasi wisata berbasis masyarakat yang menjadi rujukan banyak pihak.

Melalui program Bakti BCA, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung pengembangan Pentingsari sebagai bagian dari komitmen mendorong pariwisata berkelanjutan.

Dukungan itu tak berhenti pada sektor wisata, melainkan juga menyentuh penguatan UMKM lokal, mulai dari pelatihan peningkatan kualitas produk hingga membuka ruang promosi.

Produk unggulan seperti keripik jamur, granola, dan kain batik kini menjangkau pasar lebih luas lewat berbagai pameran dan acara.

“BCA hadir mendukung Desa Wisata Pentingsari karena kami merasakan semangat positif dari masyarakat lokal yang ingin menjadi desa mandiri. Secara khusus, kami mengapresiasi komitmen para pengurus desa yang telah bekerja keras mengembangkan desa ini menjadi destinasi yang dicintai wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” terang Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono.

Pentingsari mengusung konsep desa wisata alam, budaya, dan pertanian yang berwawasan lingkungan.

Wisatawan dapat menikmati paket Lava Tour Merapi untuk melihat langsung jejak erupsi gunung, hingga tinggal bersama warga di homestay.

Aktivitas keseharian seperti membatik, membuat wayang suket, atau bercocok tanam menjadi pengalaman yang banyak diburu.

Sejak menjadi Desa Bakti BCA pada 2014, warga telah menerima beragam pelatihan, mulai dari pemandu wisata agar mampu memberikan pengalaman tur yang informatif dan menyenangkan, pengelolaan homestay untuk meningkatkan kemampuan hospitality, hingga perluasan akses pasar lewat penjualan tiket wisata di fitur lifestyle aplikasi BCA mobile.

Program pelatihan ini telah menjangkau lebih dari 300 warga dan melibatkan 80 homestay aktif. Infrastruktur tersebut kini menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai kota dan mancanegara.

Komitmen SDGs dan ESG

Bakti BCA menjadi bagian dari dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan pariwisata berkelanjutan. Prinsip ini juga sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan BCA.

BCA sebelumnya juga membina desa wisata lain, seperti Desa Wisata Taro di Bali hingga kampung Pecinan Glodok di Jakarta. Enam desa wisata binaan BCA bahkan meraih penghargaan bergengsi ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved