Satlinmas DIY Diminta Percepat Pendaftaran di Aplikasi Simlinmas

Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, menyebutkan bahwa rendahnya angka pendaftaran ini menjadi tantangan besar. 

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
SIMLINMAS - Workshop Penggunaan Aplikasi Simlinmas di Ruang Rapat Radyosuyoso, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (3/7/2025). Pendataan dan pelaporan kegiatan Satlinmas DIY melalui aplikasi masih rendah, baru 1,4 persen anggota yang terdaftar. 

Padahal, DIY memiliki tiga kategori Satlinmas yang diakui, yaitu Satlinmas reguler yang ada di kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan provinsi; Satlinmas Rescue Istimewa yang ada di empat kabupaten bekerja sama dengan provinsi; dan Satlinmas Khusus Kota Jogja atau Satlinmas Krisna yang bertugas di bidang kebencanaan.

Selain itu, DIY memiliki kelompok Jaga Warga dengan jumlah personel mencapai 106 ribu orang.

Baca juga: BPBD DIY Tetap Siaga Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi Walau Tak Tetapkan Status Darurat

Kelompok ini berperan penting dalam menjaga ketenteraman umum serta penyelesaian konflik sosial di tingkat pedukuhan atau kampung.

Namun, kelompok Jaga Warga belum terwadahi dalam Simlinmas karena sistem hanya mencatat Satlinmas yang diakui secara nasional. 

“Kami berharap aplikasi ini dapat mengakomodasi muatan lokal seperti Jaga Warga, karena mereka memiliki peran yang sama strategisnya,” ujar Noviar.

Noviar menambahkan, selama ini pelaporan kegiatan Satlinmas dilakukan melalui grup WhatsApp.

Meskipun aktif, metode tersebut memiliki keterbatasan karena hanya diketahui oleh anggota grup.

Dengan adanya aplikasi, pelaporan akan tercatat secara real-time dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah pusat.

Bernhard mencontohkan Kota Bandung yang telah mampu mencatat hingga 5.000 laporan per hari.

Menurutnya, setiap anggota Satlinmas di Bandung aktif mengunggah foto kegiatan, mulai dari patroli, pengamanan acara, hingga pelayanan sosial, lalu dikompilasi oleh admin. 

“Bandingkan dengan DIY yang saat ini belum optimal. Padahal, saat pandemi Covid-19 dulu, Satlinmas dan Satpol PP berada di garda terdepan penegakan protokol kesehatan. Namun karena jarang melaporkan, kontribusi mereka kurang dikenal publik,” kata Bernhard.

Ia menekankan bahwa di era digital saat ini, publikasi kerja Satlinmas bukan sekadar pamer melainkan cara menunjukkan eksistensi dan kerja nyata mereka kepada masyarakat.

Menurut Bernhard, Satlinmas memiliki peran luas, tidak hanya pengamanan atau penanganan bencana, tetapi juga pelayanan sosial dan penyelesaian konflik.

Aplikasi Simlinmas dikembangkan dengan dukungan Ford Foundation dan memiliki empat fungsi utama.

Pertama, membantu pemerintah daerah dalam penerbitan KTA elektronik bagi anggota Satlinmas

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved