Kasus Keracunan MBG, Dua SPPG Sleman Stop Operasi Sementara
Dua dapur SPPG di Sleman, tepatnya di Mlati dan Ngemplak, dihentikan sementara akibat dugaan kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis. N
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Ringkasan Berita:Dua dapur SPPG di Sleman, tepatnya di Mlati dan Ngemplak, dihentikan sementara akibat dugaan kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis. Simak penjelasan BGN dan Dinas Kesehatan Sleman terkait hasil laboratorium serta evaluasi dapur MBG.
SLEMAN, TRIBUNJOGJA.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sleman dihentikan sementara operasionalnya.
Langkah ini diambil setelah muncul dugaan kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Ketua Satgas Percepatan Program MBG Pemkab Sleman, Agung Armawanta, menyampaikan bahwa dua dapur SPPG yang dihentikan sementara berada di Kecamatan Mlati dan Ngemplak.
“Per hari ini ada dua SPPG yang dihentikan, yakni di Mlati dan Ngemplak. Namun, informasinya besok sudah mulai beroperasi kembali,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Di Sleman terdapat 89 SPPG, dengan 68 di antaranya sudah beroperasi, sementara sisanya masih dalam tahap persiapan.
Dugaan keracunan sebelumnya sempat terjadi di wilayah Mlati pada Oktober lalu, di mana ratusan siswa dari tiga sekolah mengalami gejala pusing hingga diare setelah mengonsumsi menu MBG.
Sampel makanan yang diuji meliputi Tahu Balado, Opor Ayam, Nasi Acar Wortel, dan Anggur.
Hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan Sleman menunjukkan adanya kandungan bakteri E-coli pada beberapa sampel pangan.
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Dadang Hendrayudha, saat kunjungan ke Sleman pada Rabu (5/11/2025) menegaskan bahwa dapur SPPG yang diduga menyebabkan keracunan telah dievaluasi.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan di Sleman 2025 Berpotensi Tak Penuhi Target
Operasional dihentikan sementara hingga hasil laboratorium keluar, sekaligus meminta agar infrastruktur dapur diperbaiki.
Menurut Dadang, jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan relatif kecil dibandingkan total penerima manfaat.
“Setiap dapur melayani 3.600–3.700 penerima manfaat. Dari jumlah itu, yang terdampak hanya sekitar 10 hingga 30 siswa. Ada hasil laboratorium yang negatif, namun ada juga yang menunjukkan kandungan E-coli, kemungkinan karena masalah air. Kami meminta dukungan satgas MBG untuk menanganinya,” jelasnya. (Rif)
| Kunjungan Wisatawan di Sleman 2025 Berpotensi Tak Penuhi Target |
|
|---|
| Pemkab Sleman Minta Pedagang Pasar Godean Ikut Pelihara Kebersihan dengan Pilah Sampah |
|
|---|
| Hadir di Festival Kebangsaan Kwarcab Pramuka Sleman, Ini Pesan GKR Hayu Ke Para Pemuda |
|
|---|
| Pemkab Sleman Beri Pelatihan Bisnis hingga Keuangan Bagi 86 Pengurus KDMP |
|
|---|
| Tolak Miras, Warga Sleman Datangi Resto, Minta Kepastian Tak Ada Penjualan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Dapur-SPPG-Salaman-1-Magelang-Resmi-Beroperasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.