Pemkab Sleman Minta Pedagang Pasar Godean Ikut Pelihara Kebersihan dengan Pilah Sampah

para pedagang juga diajak memperbarui pola lama, dengan model kebiasaan yang baru. Utamanya soal kebiasaan membuang sampah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Pasar Godean, Sleman 
Ringkasan Berita:
  • Pedagang di Pasar Godean diminta ikut menjaga kebersihan pasar agar tidak kumuh. 
  • Jika kebiasaan lama pedagang tidak berubah, suka menimbun sampah di tempat- tempat yang tidak semestinya, ke depan pasar Godean akan kumuh. 
  • Pasar Godean memiliki tempat parkir sampah sementara sebelum diangkut. Sampah yang dibuang harus dalam kondisi terpilah sehingga mudah diolah.

 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Persolaan sampah di Pasar tradisional, terutama Pasar Godean, yang baru direvitalisasi dan ditempati oleh ribuan pedagang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman

Bukan hanya gedungnya yang baru, para pedagang juga diajak memperbarui pola lama, dengan model kebiasaan yang baru. Utamanya soal kebiasaan membuang sampah

"Yang berubah bukan hanya gedungnya, pengelolaannya, tapi juga cara berdagangnya. Misalnya kebersihan tentang sampah, nah kan perilaku orang kita, sampah seringkali menggunakan model ndlesep-ndlesepke. Setiap ada yang bisa didlesepi akan didlesepi. Sekarang sudah tidak boleh lagi. Sampah harus dipilah, kemudian ada pengumpulnya. Ini penting menentukan ke depan pasar godean akan kumuh atau tidak," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Sleman, Makwan, Sabtu (15/11/2025). 

Menurut Makwan, pasar yang ramai adalah pasar yang menghasilkan banyak sampah karena geliat aktivitas perekonomian berjalan.

Bumerang

Ramainya aktivitas berjualan bisa menjadi berkah tetapi juga bisa menjadi bumerang apabila sampahnya tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, persoalan sampah di pasar Godean ini akan terus dikawal. 

Dimulai dari perilaku penghasil sampah yakni pedagang. Terutama pedagang di lantai 1, tempatnya komoditas basah seperti daging, ikan dan sayur mayur.

Jika kebiasaan lama pedagang tidak berubah. Artinya suka menimbun sampah di tempat- tempat yang tidak semestinya maka ke depan pasar Godean akan kumuh. Setiap selesai berjualan, pedagang harus bisa memastikan semua sampah clear. 

Apalagi di pasar Godean telah tersedia tempat parkir sampah sementara sebelum diangkut. Sampah yang dibuang juga harus punya kebiasaan dalam kondisi terpilah sehingga mudah diolah. 

"Kami ingin meskipun banyak menghasilkan sampah, namun tidak menjadi masalah. Jangan sampai pasar menjadi bau. Ini yang tidak kita inginkan," katanya. 

Tempati pasar

Geliat aktivitas pedagang di pasar Godean telah berjalan sejak ribuan pedagang mulai menempati pasar pada akhir Oktober lalu.

Perpindahan pedagang ke pasar baru ini juga menandai dimulainya aktivitas jual beli di pasar megah di Sleman barat itu. Selain bangunannya megah, para pedagangnya juga lebih tertata rapi. Telah tersedia ploting pedagang di setiap lantai. 

Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Godean, Eni Yulianti telah mengungkapkan bahwa revitalisasi pasar Godean yang megah, akan dibarengi juga dengan perubahan pola pikir para pedagang. 

"Jadi kami dengan berubahnya pasar, kami akan berusaha semaksimal mungkin mengubah pola pikir kami," katanya.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved