Human Interest Story
Cerita Mbah Khasanudin, 15 Tahun Lebih Racik Bubur Lodeh di Masjid Sabiilurrosyaad Kauman Bantul
Mbah Khasanudin sudah lebih dari 15 tahun menjadi salah satu juru masak bubur lodeh setiap momen bulan suci Ramadan.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Akan tetapi, setiap hari Jumat, jumlah bubur yang disajikan bertambah lebih banyak. Jumlahnya pun bisa mencapai 500 porsi bubur yang disajikan.
Pasalnya, setiap hari Jumat ada banyak orang yang datang ke Masjid Sabiilurrosyaad Kauman untuk ikut ibadah dan buka bersama.
"Tapi, porsi itu ya setiap hari habis. Berapapun yang disajikan pasti habis," ucap dia.
Sedangkan, untuk sayur lodeh dan perlengkap lauk lainnya biasanya diracik oleh ibu-ibu atau warga setempat.
"Jadi, saya cuma nanganin bubur saja. Dan itu enggak pernah saya cicipin karena puasa, tapi rasanya selalu pas," ujarnya.
Sekretaris Takmir Masjid Sabiilurrosyaad Kauman, Haryadi, berujar bahwa penyajian bubur lodeh sudah ada sejak zaman Wali Songo.
Lalu, yang terlibat untuk masak bubur lodeh tersebut dibagi atas tim pokok dan tim non pokok.
"Yang pokok itu adalah turun temurun. Jadi, kalua mereka ada anak, anak itu yang akan mewarisi untuk menjadi tim pokok memasak bubur lodeh selama Ramadan," jelasnya.
Untuk tim pokok hanya dilakukan oleh satu keluarga tertentu, yang di dalamnya terdapat Mbah Khasanudin.
Sedangkan, untuk tim non pokok biasa dilakukan oleh seluruh masyarakat setempat yang dalam keadaan senggang.
"Jadi istri saya pun, kalau lagi selo atau tidak kerja ya pasti membantu. Tapi memang harus ada yang dipokokkan. Kalau tidak begitu ya nanti kalau pas repot semua, enggak jadi jalan tradisi ini," ucap dia.
Adapun sumber bahan atau uang modal yang dipergunakan berasal dari donatur. Di
mana, ada yang memberikan uang hingga bahan baku berupa beras dan sebagainya untuk diolah menjadi bubur lodeh.
"Ada juga warga yang merasa, ada bahan apa yang kurang nanti dibelikan. Jadi bahannya dari warga sendiri. Dan kami enggak pernah mencatat siapa saya yang memberi atau targetnya berapa, karena itu pasti selalu ada," tutur Haryadi.
Nilai dan Makna Bubur Lodeh
Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
![]() |
---|
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.