DKPP Bantul Gencarkan Arahan dari Pemerintah Pusat terkait Upaya Swasembada Pangan

DKPP Kabupaten Bantul tengah menggencarkan arahan dari pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul tengah menggencarkan arahan dari pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan.

Upaya itu dilakukan dengan mengoptimalkan lahan yang ada untuk tanam padi.

"Itu sudah kami jalankan. Dan sekarang kami masih terus mengejar-ngejar teman-teman di lapangan untuk tanam padi yang semula hanya sekali menjadi dua kali, yang dua kali menjadi tiga kali, yang tiga kali menjadi empat kali. Jadi kami memaksimalkan lahan yang ada," kata Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, kepada awak media, Rabu (6/11/2024).

Sayangnya, pihaknya belum bisa memprediksikan peningkatan hasil produksi dari optimalisasi lahan pertanian.

Sebab, pihaknya harus melihat lebih rinci luas tanam yang ada untuk kemudian diketahui peningkatan produksi pertanian tersebut.

"Kami juga tidak berani memprediksi soal hasil peningkatan produksi sampai berapa persen, karena hasil panen juga tergantung pada kondisi cuaca. Sedangkan, cuaca kan juga sulit diprediksi," ucap dia.

Baca juga: DKPP Bantul Sebut Sekitar 100-an Hektare Lahan Cabai Terkena Patek

Kendati demikian, pihaknya mengatakan berdasarkan data tahun 2023, produksi pertanian di Bumi Projotamansari mengalami surplus sekitar 90 ribu ton gabah kering giling setelah dikurang konsumsi penduduk Bumi Projotamansari.

"Yang 2024 ini kan masih berjalan. Tapi kemungkinan hampir sama seperti tahun sebelumnya. Tapi, kan kemarin kita ada kondisi cuaca yang berbeda dibandingkan sekarang. 2023 kemarin kita ada El Nino yang cukup panjang dibandingkan 2024," jelasnya.

Ditambahkan, selain produksi pertanian yang menjadi fokus untuk mewujudkan swasembada pangan, pihaknya juga tengah fokus untuk meningkatkan produksi telur, daging, buah dan sayuran untuk masyarakat Bumi Projotamansari.

"Ya InsyaAllah produksi pertanian kita surplus lagi pada 2024. Apalagi pertambahan penduduk antara 2023 dan 2024 tidak terlalu signifikan," tandas Joko.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved