Berita Kota Yogya Hari Ini

Pemkot Yogyakarta Sebut Akhir Juni Polemik Sampah Bisa Tuntas, Pj Wali Kota: Masih On The Track

Pemkot Yogyakarta menyebut permasalahan sampah di wilayahnya dapat tuntas setidaknya pada akhir Juni 2024 mendatang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Pj Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta menyebut permasalahan sampah di wilayahnya dapat tuntas setidaknya pada akhir Juni 2024 mendatang.

Hal tersebut, seiring dengan optimalisasi tiga Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) mandiri yang pekerjaan fisiknya masih berjalan.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengatakan, bahwa produksi sampah di wilayahnya saat ini berada di kisaran 200 ton per hari.

Kemudian, dari tiga TPS 3R yang dibangun, yakni di Nitikan, Kranon, hingga Karangmiri, setiap harinya sanggup mengolah sekitar 120 ton sampah.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Kota Yogyakarta Jadi Latar Belakang Sekelompok Penari Unjuk Aksi

"Harapannya, di akhir Juni sudah bisa 160 ton. Lalu, menyisakan 40 ton itu coba kita carikan solusi dengan kerja sama bareng pihak-pihak yang bisa dikaitkan," tandasnya, Kamis (30/5/2024).

Sugeng pun menyampaikan, proses penyempurnaan dan optimalisasi ketiga TPS 3R tersebut, memang masih berlangsung hingga sejauh ini.

Khususnya, di TPS 3R Karangmiri yang pekerjaan fisiknya paling banyak dan memakan waktu lebih panjang dibanding dua lokasi lainnya.

"Sekarang saya berani mengatakan, sudah 85 persen. Fasilitasnya baru dibangun, tapi proses (pengolahan) sudah berjalan terus," ungkapnya. 

"Masih on the track. Walaupun fasilitasnya sedang dibangun, tapi insyaallah di akhir Juni sudah bisa klir dan menjawab tantangan," urai Sugeng.

Meski demikian, ia tidak memungkiri, pemandangan kurang sedap berupa tumpukan sampah di beberapa depo, dewasa ini masih marak dijumpai.

Menurutnya, Pemkot butuh waktu untuk menyesuaikan tonase sampah yang masih tertinggal di depo, dengan kekuatan pengolahan di TPS 3R Nitikan.

"Karena kalau celengane sudah segitu, meski upaya pengolahan sudah dimulai, pastinya tetap ada sisa sampah yang belum terkelola," ujarnya.

Namun, imbuh Sugeng, fenomena tumpukan limbah di depo tersebut, tidak bisa dijadikan tolok ukur kinerja eksekutif dalam hal penanganan sampah.

Dijelaskan, Pemkot Yogyakarta terus berprogres, sekaligus meminta warga masyarakat supaya bersabar sembari meminimalisir produksi sampahnya.

"Kota Yogya sebagai wajah dari DIY, tentu menjadi garda depan. Kita harus terlihat bersih, sehat dan indah, dengan tanpa sampah," tegasnya. (aka)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved