Berita Kota Yogya Hari Ini

Sebanyak 80 Bank Sampah di Kota Yogyakarta 'Mati Suri', Diperlukan Upaya Pembinaan

Sebanyak 678 bank sampah berbasis RT dan RW sudah terealisasi di penjuru Kota Yogyakarta hingga pertengahan tahun 2024.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Pemkot Yogyakarta
Aktivitas penimbangan di salah satu bank sampah di Kota Yogya. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 678 bank sampah berbasis RT dan RW sudah terealisasi di penjuru Kota Yogyakarta hingga pertengahan tahun 2024.

Namun, kondisi beberapa bank sampah dewasa ini terpantau tidak aktif, di tengah gencarnya dorongan pemerintah untuk membiasakan pengolahan limbah sejak dari sumbernya.

Wakil Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Sri Martini, mengatakan, terdapat 80 bank sampah yang membutuhkan upaya pembinaan.

Ia menyebut, puluhan bank sampah tersebut mengalami kendala kekurangan nasabah, hingga kemacetan kegiatan penimbangan dan lain sebagainya.

Baca juga: Nobar Film LAFRAN di Yogyakarta, MN KAHMI Ajak Generasi Muda Tiru Semangat Lafran Pane

"Kemudian, ada kendala tertentu. Misal, pengurus menggunakan uang (bank sampah) tapi tidak kunjung mengembalikan, itu juga ada. Masalahnya beragam," tandasnya, Kamis (27/6/2024).

Ia menyebut, Forum Bank Sampah Kota Yogya sudah berupaya melakukan proses penanganan dan pendampingan selaras dengan permasalahan yang muncul.

Pihaknya pun tidak menampik, macetnya kegiatan di deretan bank sampah itu, menimbulkan kekecewaan dari masyarakat atau nasabahnya.

"Kebanyakan karena kesibukan pengurus, sehingga penimbangan tidak bisa berjalan secara rutin. Jadi, nasabah kecewa," tandas Martini.

"Karena mereka sudah mengumpulkan sampah. Harusnya bisa ditabung, tapi (bank sampah) malah tutup. Penimbangan yang tidak rutin mengakibatkan kemacetan," urainya.

Merespons fenomena tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Yogya, Christina Endang Setyowati mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan monitoring.

Menurutnya, ada sekitar 20 persen bank sampah yang sempat mati suri, namun telah diupayakan supaya dapat beroperasi kembali.

"Kami terus melakukan pendampingan dan pembinaan bank sampah yang tidak aktif karena berbagai kendala itu," tandasnya.

Eksekutif mengakui, bank sampah memegang peranan penting dalam upaya menurunkan produksi sampah di Kota Yogyakarta yang kini masih berada di kisaran 200 ton per hari.

Seandainya seluruh bank sampah bisa menggulirkan kegiatan secara rutin, diyakini masyarakat pun makin tergerak untuk menempuh pemilahan.

"Maka, pendampingan dengan sambang bank sampah, pelatihan administrasi dan teknis pengelolaan, hingga kaderisasi, kami lakukan secara konsisten," pungkasnya. (aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved