Tekan Pembuangan Sampah Organik, 36 Ribu Biopori Direalisasikan di Penjuru Kota Yogya

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 36 ribu unit biopori sudah direalisasikan di penjuru Kota Yogya untuk mengurangi tingkat pembuangan sampah organik.

Puluhan ribu biopori tersebut direalisasikan bank sampah berbasis RW di lingkunganya masing-masing, dengan harapan alokasi limbah dari rumah tangga yang terbuang keluar mampu ditekan. 

Wakil Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogya, Sri Martini, mengatakan, bahwa setiap bank sampah mendapat alokasi dari kelurahan untuk membuat biopori di wilayahnya.

Baca juga: Sebanyak 3.870 Anggota Pantarlih Pilkada 2024 Dilantik, Siap Lakukan Coklit di Kabupaten Klaten

Sejauh ini, ia memastikan, seluruh bank sampah di Kota Yogyakarta yang berjumlah 678 unit, sudah melaksanakan arahan dari pemerintah itu.

"Setiap bank sampah masing-masing bisa memasang 54 biopori. Artinya, biopori yang sudah terpasang ada 54 dikali 678 itu," tandasnya, Selasa (25/6/2024).

Menurutnya, digencarkannya pengolahan sampah organik berbasis rumah tangga itu diyakini mampu mendukung progres gerakan zero sampah anorganik yang sudah bergulir di Kota Yogya sejak 1 Januari 2023.

Bukan tanpa alasan, gerakan tersebut sudah terbukti berhasil mengurangi produksi sampah di Kota Yogya, yang kini berada di kisaran 200 ton per hari.

"Sampah yang dikelola oleh gerakan di masyarakat ini bisa menekan pembuangan 120-150 ton per hari. Jadi, kita bisa menekan sampah yang dibuang ke luar," ungkap Martini.

"Harapan kami sampah organik benar-benar terkunci dan habis di rumah tangga, diolah jadi pupuk atau ekoenzim, yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari," urainya. (aka)