Dokter Gadungan Ditangkap Polisi

FAKTA-FAKTA Elwizan Aminuddin Kondektur Bus di Tangerang Jadi Dokter Gadungan di PSS Sleman

Berikut rangkuman kasus dan fakta-fakta dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang sempat bekerja di PSS Sleman dan Timnas U-19.

TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
FAKTA-FAKTA Elwizan Aminuddin Kondektur Bus di Tangerang Jadi Dokter Gadungan di PSS Sleman. FOTO: Tersangka dokter gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminuddin 

Berikut beberapa klub sepak bola dan timnas yang pernah ditipu oleh tersangka : 

  • Persita Tangerang
  • Barito Putra
  • Bali United
  • Madura United
  • Sriwijaya FC
  • Kalteng Putra
  • PSS Sleman
  • Timnas Indonesia U-19

6. Hampir mencelakakan kiper Timnas Indonesia

Ernando Ari Sutaryadi
Ernando Ari Sutaryadi (instagram @nandoaris)

Elwizan Aminuddin diketahui hampir mencelakakan kiper timnas Indonesia, Ernando Ari. 

Hal tersebut diungkapkan Ernando Ari dalam unggahan Instagram Story, Kamis (2/12/2021).

Ernando Ari menjelaskan, Elwizan Aminuddin pernah melarangnya untuk melakukan operasi. Namun, Ernando tak mengikuti arahan dokter gadungan tersebut. 

Kiper timnas sekaligus kiper Persebaya Surabaya itu tetap melakukan operasi. 

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi di Instagram Story, Kamis (2/12/2021), dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

"Untung (saya) tidak pensiun dini. Semoga tidak terulang lagi (kasus dokter gadungan)," tambah Ernando Ari.

Baca juga: Akhir Pelarian Dokter Gadungan PSS Sleman, Buron 3 Tahun hingga Ditangkap di Tangerang

Baca juga: Sejak Dilaporkan PSS Sleman ke Polisi pada Desember Lalu, Dokter Gadungan Elwizan Belum Ditemukan

Baca juga: Elwizan Aminuddin Tak Hadiri Panggilan Polisi, Polres Sleman Buru Dokter Gadungan PSS Sleman Itu

7. Komentar dokter spesialis olahraga

Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi, SpKO mengatakan, kejadian dokter gadungan disebabkan oleh minimnya pengetahuan klub sepak bola mengenai standar perekrutan berdasarkan tes kompetensi dan kualifikasi. 

Nanang sempat menawarkan solusi agar kasus dokter gadungan tidak terulang lagi.

Ia mengatakan, perlu adanya perhimpunan atau asosiasi khusus dokter sepak bola yang saat ini memang belum ada di Indonesia. 

Nantinya, kata Nanang, asosiasi ini bisa membantu tim untuk melakukan verifikasi dan mengulas rekam jejak dokter baru yang melamar. 

"Saya anggota PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga), jadi aman. Kalau asosiasi dokter bola belum ada, dari kasus ini bisa dibentuk untuk menjamin kualitas dokter tim," kata Nanang, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

(Tribunjogja.com/Kompas.com/Super Skor Tribunnews)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved