23 Warga Nduga Papua Hilang Saat Banjir dan Longsor Terjang Distrik Dal dan Mebrok

Bencana banjir disertai tanah longsor menerjang Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (1/11/2025).  

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/DOK HUMAS PEMDA NDUGA
BANJIR NDUGA : Plt Bupati Nduga, Yoas Beon, saat berbicara di hadapan keluarga korban banjir dan longsor di Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Senin (3/11/2025). Pemda Nduga telah menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp1 miliar rupiah dan sembako kepada keluarga korban dan warga yang terdampak banjir dan longsor. 

Ringkasan Berita:
  • Bencana di Nduga – Banjir dan tanah longsor melanda Distrik Dal dan Mebrok, Papua Pegunungan, Sabtu (1/11/2025), menewaskan 23 warga.
  • KLB dan pencarian korban - Pemda Nduga menetapkan kejadian sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan tim gabungan TNI-Polri, BPBD, SAR, dan masyarakat melakukan pencarian korban.
  • Bantuan dan koordinasi – Pemda memberikan bantuan Rp 1 miliar dan sembako, serta berkoordinasi dengan provinsi dan pusat untuk penanganan bencana.

 

TRIBUNJOGJA.COM, NDUGA - Bencana banjir disertai tanah longsor menerjang Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (1/11/2025).  

Kejadian ini menyebabkan 23 warga hilang.

Saat ini proses pencarian terhadap para korban terus dilakukan oleh tim gabungan.

Pemerintah Kabupaten Nduga sendiri sudah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dikutip dari Kompas.com, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Distrik Dal dan Distrik Mebrok ini merupakan kejadian pertama.

Sebelumnya, kejadian seperti itu tidak pernah terjadi.

 “Kejadian yang terjadi ini adalah kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Nduga, dalam kehidupan orang Nduga belum pernah ada. Ini merupakan kejadian yang baru pertama kali terjadi,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nduga, Yoas Beon seperti yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/11/2025). 

Menurutnya, bencana alam yang menerjang dua distrik itu merupakan kejadian terbesar yang terjadi di Nduga.

 “Kejadian seperti ini (banjir dan longsor) yang merenggut nyawa 23 orang warga di dua distrik ini baru pertama kali terjadi di Nduga,” ujarnya.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat KA Bangunkarta Tabrak Mobil dan Motor di Prambanan

Bupati Yoas berharap agar pemerintah TNI-Polri, BPBD, SAR gabungan dan semua elemen masyarakat memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini.

Terutama dalam hal pencarian terhadap para korban.

“Kami Pemda Nduga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, pemerintah pusat dan Kementerian terkait, untuk memberikan perhatian serius dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Nduga,” jelasnya.  

Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025), Plt Bupati Nduga, Yoas Beon bersama unsur pimpinan dari TNI-Polri, BPBD dan Badan Pencarian dan Pertolongan Wamena telah memberikan bantuan kepada keluarga korban yang alami bencana banjir dan longsor di Distrik Dal.

Pemda Nduga memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 1 miliar dan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dan diterima langsung oleh keluarga korban banjir dan longsor di Distrik Dal.

Pemda Nduga juga telah berkoodinasi dengan aparat TNI-Polri dan SAR gabungan serta masyarakat setempat, agar bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebrok.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved