Mengenal Racun Potas yang Dipake Sarmo Buat Habisi Dua Korbannya di Wonogiri, Ini Kata Pakar UGM

Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D mengatakan potas itu adalah kalium sianida, racun yang sering digunakan untuk menangkap ikan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polres Wonogiri berhasil mengungkap temuan dua kerangka yang dikubur di dua lokasi berbeda di Dusun Ciman, Desa Semagar Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.

Dua korban pembunuhan itu adalah Sunaryo warga Wonogiri dan Agung Santoso warga Klaten. Keduanya dilaporkan hilang pada tahun 2021 dan 2022.

Pelaku pembunuhan adalah Sarmo, warga Dusun Ciman.

Tersangka membunuh kedua korbannya dengan cara memberikan racun potas pada minuman korban. 

Lalu apa itu potas

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D mengatakan potas itu adalah kalium sianida, racun yang sering digunakan untuk menangkap ikan.

Racun itu juga yang ramai dalam kasus kopi Sianida. Ketika dikonsumsi, potas bisa membuat keracunan karena itu memang racun

"Paparan racun potas bisa berakibat fatal dan cepat. Potasium sianida melepaskan gas hidrogen sianida, yaitu zat kimia sangat beracun. Nah, jika terhirup dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen," kata Prof. Apt. Zullies, Sabtu (09/12/2023). 

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Mikrobus di Jalur Cinomati, Seorang Penumpang Asal Malang Meninggal Dunia

Zat kimia ini, kata dia, memiliki efek ke seluruh tubuh, terutama pada sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah yaitu sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru-paru.

Paparan racun potas bisa melalui kontak kulit, kontak mata, menghirup, atau menelan, termasuk jika dicampurkan pada makanan

Efek yang terjadi setelah terpapar racun potas dapat berlangsung dengan sangat cepat.

Terhirup gas hidrogen sianida bisa menimbulkan gejala dalam hitungan detik hingga menit. Sementara itu kematian akibat sianida juga dapat terjadi dalam hitungan menit.

Gejala awal keracunan sianida, yaitu pusing, napas cepat, mual, muntah, leher terasa terjepit dan lemas, kebingungan, gelisah, dan kecemasan.

Akumulasi cairan di paru-paru dapat mempersulit pernapasan dan memperburuk gejala keracunan.

"Jika gejala keracunan bertambah parah, maka efeknya adalah pingsan, koma, kejang otot, badan kejang, pupil mata melebar, kulit terasa dingin, lembap, dan mengeluarkan keringat, hingga kematian," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved