Pria Disabilitas Tertabrak Kereta

BREAKING NEWS: Seorang Pria Disabilitas Tertabrak Kereta Api di Brondongrejo Purworejo

Seorang pria paruh baya berinisial N alias Emeng (50) tertabrak Kereta Api (KA) di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu, Petak Km 489+7

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Petugas Polres Purworejo dan PMI sedang melakukan evakuasi korban tertabrak kereta api di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu, Petak KM 489+7 Dusun Brondongrejo, Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Seorang pria paruh baya berinisial N alias Emeng (50) tertabrak Kereta Api (KA) di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu, Petak Km 489+7 Dusun Brondongrejo, Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2023). 

Akibat insiden itu, N atau Emeng yang merupakan warga Desa Sendangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terseret sekitar 50 meter dari perlintasan sebidang. 

Kepala Dusun (Kadus) Brondongrejo, Agung Prayitno (55), mengungkapkan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Agung mengatakan, korban adalah seorang penyandang disabilitas bisu (tuna wicara) dan tuli (tuna runggu). 

Baca juga: 566 Caleg Bakal Berebut Kursi DPRD Klaten dalam Pemilu 2024, Ini Rincian Lengkap Tiap Parpol

Agung mengaku melihat secara langsung detik-detik peristiwa nahas itu dari kejauhan.

Kala itu, ia melihat korban berjalan kaki hendak menyeberangi perlintasan kereta api dari arah selatan ke utara. 

"Saat itu ada dua kereta yang mau lewat. Pertama kereta dari arah timur ke barat, korban selamat berhasil menghindar. Tetapi, terus datang kereta dari barat ke timur dan terjadi kecelakaan," ungkapnya, Rabu (8/11/2023). 

"Keretanya itu sudah dekat banget. Tadi udah ada orang yang coba mengingatkan dengan berteriak, tapi karena korban bisu dan tuli jadinya tidak dengar," tambahnya. 

Menurut Agung, korban saat ini belum memiliki seorang anak ataupun istri. Namun, korban masih memiliki orang tua.

Adapun, Agung menyebut, insiden serupa di lokasi tersebut lumayan sering terjadi. Bahkan sudah terjadi sebanyak empat kali selama ini. Mengingat lokasi tersebut sering dilalui warga meskipun tidak ada palang pintu. 

Mengenai kecelakaan kereta api tersebut, Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno, menuturkan, pihaknya telah melakukan upaya penanganan TKP dan evakuasi korban. 

"Saat ini, korban sudah kami kirim ke RSUD Tjitrowardojo untuk dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah agar diketahui penyebab kematian dan apakah ada unsur tindak pidana. Kalau iya, nanti akan kami lakukan proses penyidikan lebih lanjut, tapi kalau tidak maka akan dihentikan. Jadi kami tetap berkoordinasi dengan pihak terkait semisal rumah sakit, otoritas kereta api, serta saksi di sekitar TKP," jelasnya. 

Lebih lanjut, karena TKP adalah perlintasan sebidang tanpa palang pintu, Catur menghimbau masyarakat sekitar supaya lebih berhati-hati ketika hendak menyeberang.

Mereka juga diingatkan untuk memahami dan menghafalkan jadwal perlintasan kereta api yang melewati lokasi itu.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved