Prelevansi Kasus Anemia di Gunungkidul Capai 20 Persen, Ini Kata Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Gunungkidul menggalakkan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang menyasar remaja putri, ibu hamil
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Dinkes Gunungkidul mencatat prevalensi anemia pada berada di kisaran 20 hingga 28 persen.
- Dinas Kesehatan Gunungkidul menggalakkan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang menyasar remaja putri, ibu hamil, serta kelompok rentan lainnya.
- Program ini terus dikembangkan melalui sekolah, posyandu, puskesmas, dan kegiatan edukasi kesehatan.
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya angka anemia di wilayahnya. Pihaknya mencatat prevalensi anemia pada berada di kisaran 20 hingga 28 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengungkapkan kondisi tersebut menjadi perhatian serius karena anemia berpotensi mengganggu tumbuh kembang remaja serta mengancam kesehatan ibu hamil hingga dapat melahirkan bayi stunting.
“Angka anemia kita cukup tinggi, sekitar 20 sampai 28 persen. Ini tidak bisa dibiarkan, karena anemia berdampak langsung pada kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Ismono saat dikonfirmasi pada Selasa (18/11/2025).
Untuk menekan angka tersebut, Dinas Kesehatan Gunungkidul menggalakkan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang menyasar remaja putri, ibu hamil, serta kelompok rentan lainnya. Program ini terus dikembangkan melalui sekolah, posyandu, puskesmas, dan kegiatan edukasi kesehatan.
"Gerakan ini bukan hanya sekadar pembagian tablet tambah darah, tetapi juga penguatan edukasi agar masyarakat memahami pentingnya konsumsi rutin suplemen zat besi," paparnya.
“Kami berharap gerakan minum tablet tambah darah ini mampu mencegah dan menanggulangi dampak anemia. Kuncinya bukan hanya pemberian suplemen, tetapi memastikan masyarakat tahu cara konsumsinya dan memahami manfaatnya,” tuturnya
Dampak anemia
Lebih jauh, dia menerangkan anemia dapat menyebabkan kelelahan kronis, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi belajar, hingga berisiko menyebabkan komplikasi pada ibu hamil. Oleh karena itu, pengendalian anemia menjadi salah satu fokus utama dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Gunungkidul.
"Makanya, upaya kolaboratif antara sekolah, tenaga medis, dan keluarga sangat penting untuk menurunkan angka anemia secara signifikan," jelasnya.
Selain gerakan TTD, Dinas Kesehatan juga mendorong edukasi gizi seimbang, peningkatan pola konsumsi protein hewani, dan pemantauan rutin kesehatan remaja. Program tambahan ini diharapkan dapat mengatasi penyebab anemia dari berbagai sisi, terutama kekurangan zat besi dan pola makan yang kurang bergizi.
“Kami ingin memastikan generasi muda Gunungkidul tumbuh sehat. Pencegahan anemia menjadi salah satu langkah penting untuk mewujudkan hal itu,” ujarnya.
Skrining kesehatan
Sementara itu, Tim Puskesmas II Wonosari, Sarah Arindya, menjelaskan bahwa salah satu langkah penting untuk menekan angka anemia adalah melakukan skrining kesehatan secara rutin pada remaja, terutama remaja putri. Menurutnya, skrining bukan hanya untuk mengetahui status kesehatan saat ini, tetapi juga upaya penting dalam mencegah dampak jangka panjang.
“Skrining anemia pada remaja, khususnya remaja putri, dilakukan untuk mendapatkan status kesehatan dengan tujuan mencegah dan menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta mencegah adanya kasus stunting baru,” jelas Sarah.
Ia menegaskan bahwa anemia yang tidak terdeteksi sejak dini dapat berkontribusi pada rendahnya kualitas kesehatan generasi muda dan meningkatkan risiko stunting ketika remaja tersebut dewasa lalu hamil (ndg)
| Gelontorkan Rp27,7 Miliar, Jalur Wisata Ngobaran Gunungkidul Kembali Dikerjakan |
|
|---|
| Tujuh Kapanewon di Gunungkidul Jadi Episentrum Kemiskinan |
|
|---|
| Polres Gunungkidul Terjunkan 140 Personel untuk Operasi Zebra Progo 2025 |
|
|---|
| Tiang Keropos karena Korosi, TPI Baron Gunungkidul Diperbaiki |
|
|---|
| 2.397 Penerima PKH di Gunungkidul Disetop Akibat Terindikasi Judi Online, Ini Kata Dinsos |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Para-pelajar-dan-remaja-di-Gunungkidul-diajak-aktif-perangi-anemia.jpg)