Human Interest Story
Pengalaman Supir Truk Disabilitas Asal Kulon Progo Ikuti Ujian SIM Hingga Dinyatakan Lulus
Ia sangat bersyukur lantaran difasilitasi Ditlantas Polda DIY melalui Satlantas Polres Kulon Progo untuk mengajukan permohonan ujian Surat Izin Mengem
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Sebenarnya Sutrisne sudah memegang SIM sesuai kebutuhannya sejak dulu.
Namun Oktober 2023 mendatang masa berlaku SIM sudah habis.
Oleh sebab itu ia berkesempatan untuk mengajukan permohonan SIM kembali ke pihak kepolisian.
"Kemarin dikabari teman-teman difabel kalau Polda DIY memfasilitasi permohonan SIM untuk difabel, ya, saya ikut," tuturnya.
Saat diwawancara, Sutrisno sudah berada di Kota Bandung untuk mengantar buah melon.
"Sekarang posisi saya sudah di Bandung, besok pagi baru balik ke Jogja," terang dia.
Awal-awal paska pemulihan amputasi, Trisno masih merasakan rasa nyeri pada bagian kaki kanannya ketika ia kembali menyetir.
Lambat laun rasa sakitnya itu nyaris tidak dapat dirasakan lagi demi untuk menafkahi anak dan istrinya di rumah.
"Dulu terasa nyeri dan pegal. Tapi lama-lama ya jadi terbiasa. Ya mau bagaimana lagi ini harus dilakukan demi nafkahi keluarga," terang dia.
Trisno menyambut positif upaya Polda DIY menyamakan hak disabilitas dalam mengakses SIM.
"Saya sangat berterimakasih karena atas bantuan pihak kepolisian, saya dan teman-teman difabel sebagaimana sejajar dengan orang yang gak cacat dan bisa bikin SIM," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan Polda DIY berupaya menjangkau semua kalangan masyarakat tak terkecuali komunitas disabilitas DIY.
Program permohonan SIM untuk kalangan disabilitas ini tercetus dari kegiatan rutin Jumat Curhat Polda DIY.
Para anggota komunitas disabilitas di DIY mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan SIM.
"Jadi awalnya dari Jumat Curhat, kemudian kami tindaklanjuti dan sekarang setiap Satlantas di Polres jajaran dapat melayani permohonan SIM untuk teman-teman difabel," katanya.
Disamping itu Ditlantas Polda DIY juga berusaha menyamakan hak antara warga disabilitas dengan masyarakat umum.
"Jauh dari itu kami ingin ini menjadi sebuah kesetaraan antara teman-teman difabel dengan masyarakat umum. Ini nilai yang jauh lebih penting," tutur mantan Kapolres Jember ini. (hda)
Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
![]() |
---|
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.