Berita Kulon Progo Hari Ini

Belasan Difabel Psikososial di Temon Kulon Dilibatkan dalam Festival Karnaval Inklusi

Melalui karnaval inklusi ini, para ODDP di Temon Kulon yang tergabung di dalam kelompok swabantu Sugeng Jiwa mendapatkan pengakuan yang sama.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Sri Cahyani Putri
Para difabel psikososial di Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo diikutsertakan dalam festival karnaval inklusi yang diselenggarakan oleh Pemkal setempat didukung pusat rehabilitasi YAKKUM, Minggu (27/8/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Belasan Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) di Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo turut dilibatkan dalam Festival Karnaval Inklusi yang diselenggarakan oleh pemerintah kalurahan setempat.

Festival bertemakan "Harmonisnya Temon Kulon" diselenggarakan di Kantor Balai Desa Temon Kulon, Minggu (27/8/2023). 

Melalui karnaval inklusi ini, para ODDP di Temon Kulon yang tergabung di dalam kelompok swabantu Sugeng Jiwa mendapatkan pengakuan yang sama di lingkungan masyarakat. 

Untuk diketahui, kelompok swabantu merupakan wadah bagi ODDP, keluarga dan kader kesehatan jiwa untuk saling berbagi terkait permasalahan kesehatan jiwa yang dialami serta mengembangkan empati terhadap sesama anggota dan keluarga dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Baca juga: DKP Kulon Progo Tebar 20.000 Benih Ikan dalam Festival Jaga Kaliku di Sendangsari

"Dengan keterlibatan pertama kali kelompok swabantu Sugeng Jiwa dalam karnaval inklusi ini agar terjalin tali persaudaraan yang baik. Juga kegotong-royongan di Temon Kulon, " kata Ari Sasongko, Lurah Temon Kulon saat ditemui di sela karnaval. 

Disebutkan, total ada 15 ODDP di Temon Kulon yang dilibatkan pada karnaval ini.

Mereka juga didampingi oleh keluarga maupun kader kesehatan jiwa. 

Selama ini, Pemkal Temon Kulon juga telah memfasilitasi penggunaan lahan yang bisa dikelola oleh kelompok swabantu Sugeng Jiwa, termasuk anggaran meskipun terbatas. 

"Kami memberikan lahan yang bisa dikelola oleh kelompok swabantu menjadi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pertanian padi yang sudah dipanen. Dari sisi penganggaran, ada tiap tahun untuk pertemuan bagi kelompok swabantu dan kegawatdaruratan," ucapnya. 

Melalui pendampingan pusat rehabilitasi YAKKUM dan Pemkal Temon Kulon, harapannya stigma masyarakat terhadap difabel psikososial semakin menurun. 

Community Organizer Proyek Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Aris Munandar menyebut, keterlibatan YAKKUM dengan Pemkal Temon Kulon mendorong kelompok ODDP mendapat kesempatan serta akses yang sama. 

Di karnaval ini, belasan ODDP yang tergabung dalam kelompok swabantu Sugeng Jiwa terdapat di urutan ketiga setelah barisan Pemkal.

Hal ini simbol bahwa keberadaan kelompok swabantu diakui secara formal oleh Pemkal Temon Kulon. 

Melalui kegiatan ini, YAKKUM berharap semua pihak memberikan kesempatan untuk menghilangkan stigma di masyarakat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved