Sekeluarga Ditemukan Meninggal

Akhir Perjalanan Kasus Pembunuhan Ayah, Ibu dan Kakak di Magelang

Dhio adalah terdakwa pembunuhan sekeluarga di Magelang. terdakwa tidak melakukan banding karena ingin mempertanggungjawabkan kesalahannya.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah dipasangi garis polisi di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022). 

Tersangka mendapatkan informasi zat yang lebih efektif daripada Arsenik yaitu Sianida. Itu juga berasal dari informasi peristiwa kopi sianida Mirna dan sate sianida di daerah Jogja. 

Kemudian, tersangka membeli lagi zat kimia itu dari online pada 25 November 2022.

Dan, tanggal 27 November 2022, barang itu sudah sampai dan diambil sendiri oleh tersangka alias tidak diantar oleh ekspedisi atau kurir.

"Kemudian puncaknya, pada Senin (28/11/2022) sebagaimana ibu korban selalu menyediakan minuman untuk keluarga itu di pagi hari. Yang mana kebiasaan dari keluarga itu sebelum melakukan aktivitas mereka selalu minum secara bersama di dapur.

Dengan kebiasaan kedua orang tuanya minum teh hangat, dan kakaknya meminum kopi. Jadi, kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh tersangka untuk melakuka aksinya. Dengan zat yang sudah disediakan dia campurkan ke minuman itu secara terencana,"ujarnya.

Ia menambahkan,  saat mencampurkan zat itu tersangka memastikan situasi aman. Di mana, tersangka bolak-balik memastikan kondisi di rumah tersebut.

"Setelah aman, zat sianida langsung dimasukkan ke tersangka. Tersangka juga memastikan kedua orangtuanya dan kakaknya minum. Karena, saat diminum tersangka juga ada di tempat itu. Dia (tersangka) memastikan diminum sampai habis,"ujarnya.

Setelah habis diminum, lanjutnya, para korban kembali ke aktivitas masing-masing. Sedangkan, tersangka sibuk mencuci gelas yang digunakan setelah diminum.

"Jadi, setelah diminun gelasnya langsung dicuci dan gelasnya ditaruh di tempat cucian piring,"ujarnya.

Lanjut dia,  setelah itu reaksi dari zat kimia itu tidak berselang lama antara 15 -30 menit.

Kesempatan itu, dimanfaatkan tersangka untuk membersihkan lokasi TKP lain.

"Jadi daerah dapur juga dibersihkan. Di gelas juga dibersihkan dan sempat dicuci. Sambil menunggu reaksi itu (racun).

Setelah bereaksi, tersangka Dhio kemudian berpura-pura mengahampiri beberapa korban untuk memberikan pertolongan apa adanya atau ala kadarnya. Dia bantu mengelap muntah para korban,"ujarnya.

Setelah kondisi aman, lanjutnya, tersangka langsung menelepon keluarganya. Di sisi lain, tersangka juga menelepon asisten rumah tangga (ART) untuk menguatkan alibinya.

"Dan, tersangka  memberikan keterangan bahwa orangtuanya mengalami mual-mual dan tidak sadarkan diri,"ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved