Berita Purworejo

KULINER Legendaris Sate Winong Pak Mustofa di Purworejo, Sudah Ada Sejak Tahun 1968

Rasa manis pedas dari bumbu kecap sangat mengugah selera ketika bertemu lembutnya daging kambing yang dimasak dengan tepat sehingga tidak meninggalkan

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Satu porsi Sate Winong dan bumbu kecap, Sabtu (25/2/2023). 

"Alhamdulillah dari ngontrak sekarang sudah menempati tempat sendiri," kata Amad.

Baca juga: Polda DIY Belum Menerima Penyerahan Berkas Perkara Pembunuhan dari Polres Purworejo

Jika diperhatikan dari cara memasaknya, Sate Winong sama dengan sate-sate kambing muda pada umumnya. Yang membedakan adalah dalam hal penyajian dan rasa bumbu kecapnya. 

Uniknya, Sate Winong disajikan di atas piring tanpa tusukan selayaknya sate. Di atas piring itu ada irisan bawang merah, timun, tomat, dan potongan daun jeruk sebagai pelengkap. 

Sate Winong dihidangkan secara terpisah dengan nasi. Untuk menikmati satu porsi Sate Winong, Anda akan diberi sambal bumbu kecap yang mempunyai rasa manis pas dan segar. 

Bumbu kecap itu berasal dari gula jawa dan campuran rempah-rempah rahasia, semisal laos, bawang merah, bawang putih, irisan daun jeruk, cabai, dan lengkuas. 

Rasa manis pedas dari bumbu kecap sangat mengugah selera ketika bertemu lembutnya daging kambing yang dimasak dengan tepat sehingga tidak meninggalkan bau prengus.

Sajian itu semakin nikmat jika dipadukan dengan kerupuk yang tersedia di tiap meja di dalam warung tersebut. 

Selain sate, Amad juga menyediakan olahan gulai kambing, nasi goreng kambing, tongseng kambing, dan nasi goreng telur.

Harga yang dibutuhkan untuk menikmati tiap hidangan itu cukup ramah di kantong, yakni Rp36 ribu per porsi saja. 

Menurut Amad, menu yang paling banyak pengemarnya adalah Sate dan gulai.

Setiap hari ia bisa menyembelih 2 kambing yang diolah menjadi 600 tusuk sate dan sisanya dibuat gulai. 

Akan tetapi, ketika hari libur atau Sabtu Minggu, ia bisa menyembelih 3-4 kambing. 

"Sehari bisa habis 120 porsi lebih sate dan gulai. Kalau pembeli banyak yang dari luar kota, semisal Jogja dan Magelang. Tapi yang dari Purworejo juga banyak," pungkasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved