Berita Purworejo
KULINER Legendaris Sate Winong Pak Mustofa di Purworejo, Sudah Ada Sejak Tahun 1968
Rasa manis pedas dari bumbu kecap sangat mengugah selera ketika bertemu lembutnya daging kambing yang dimasak dengan tepat sehingga tidak meninggalkan
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memiliki banyak kuliner lezat yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya sate kambing.
Jika mengunjungi Kota Pejuang, tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi Sate Kambing Pak Mustofa di pinggir Jalan Kemiri, Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Sate tersebut kerap disebut Sate Winong yang diambil dari nama desa tempat warung itu berada.
Sate Winong legendaris itu telah menyemarakkan perkulineran di Kabupaten Purworejo sejak 1968 lalu.
Warung tersebut dirintis oleh Almarhum Mustofa setengah abad lalu dan kini diteruskan oleh putra bungsunya yang bernama Amad Muslih.
Baca juga: Wisudawan UNY Dituntut Memiliki Kompetensi Masa Kini: Adaptif dan Fleksibel dengan Perubahan Zaman
Meski demikian, warung sate legendaris itu tetap ramai dikunjungi pembeli dan eksis hingga sekarang.
Tak hanya dari kalangan orang biasa, warung Sate Winong itu juga sering dikunjungi rombongan pejabat, guru, keluarga, dan Polri.
Menurut Amad Muslih (35), penerus Warung Sate Kambing Pak Mustofa, konsistensi rasa dan pelayanan ramah kepada pelanggan menjadi satu hal yang mempengaruhi keberadaan Sate Winong.
Oleh karena itu, ia terus konsisten menghadirkan rasa Sate Winong sesuai resep dari sang ayah (Almarhum Mustofa) dan berusaha memberikan pelayanan terbaik.
Dalam menjalankan usaha rintisan ayahnya itu, Amad dibantu oleh 15 pekerja yang masih memiliki ikatan keluarga, semisal sepupu atau keponakan.
Amad bercerita, usaha Sate Winong itu dirintis oleh ayahnya sekitar 1968 lalu.
Sebelum terjun berjualan sate secara mandiri, ayah Amad (Mustofa) sudah ikut berkeliling menjajakan sate bersama kakeknya dengan berjalan kaki di sekitar Kota Kutoarjo.
Karena merasa sudah mendapat banyak pelanggan, terus Ayah Amad memutuskan mangkal di pinggir Jalan Winong-Kemiri. Seiring berjalannya waktu, ia memilih menyewa sebuah rumah toko di sekitar tempat tersebut.
Hingga pada 2008, Mustofa memutuskan pindah ke tempat warungnya berada sekarang di Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.
"Alhamdulillah dari ngontrak sekarang sudah menempati tempat sendiri," kata Amad.
Baca juga: Polda DIY Belum Menerima Penyerahan Berkas Perkara Pembunuhan dari Polres Purworejo
Jika diperhatikan dari cara memasaknya, Sate Winong sama dengan sate-sate kambing muda pada umumnya. Yang membedakan adalah dalam hal penyajian dan rasa bumbu kecapnya.
Uniknya, Sate Winong disajikan di atas piring tanpa tusukan selayaknya sate. Di atas piring itu ada irisan bawang merah, timun, tomat, dan potongan daun jeruk sebagai pelengkap.
Sate Winong dihidangkan secara terpisah dengan nasi. Untuk menikmati satu porsi Sate Winong, Anda akan diberi sambal bumbu kecap yang mempunyai rasa manis pas dan segar.
Bumbu kecap itu berasal dari gula jawa dan campuran rempah-rempah rahasia, semisal laos, bawang merah, bawang putih, irisan daun jeruk, cabai, dan lengkuas.
Rasa manis pedas dari bumbu kecap sangat mengugah selera ketika bertemu lembutnya daging kambing yang dimasak dengan tepat sehingga tidak meninggalkan bau prengus.
Sajian itu semakin nikmat jika dipadukan dengan kerupuk yang tersedia di tiap meja di dalam warung tersebut.
Selain sate, Amad juga menyediakan olahan gulai kambing, nasi goreng kambing, tongseng kambing, dan nasi goreng telur.
Harga yang dibutuhkan untuk menikmati tiap hidangan itu cukup ramah di kantong, yakni Rp36 ribu per porsi saja.
Menurut Amad, menu yang paling banyak pengemarnya adalah Sate dan gulai.
Setiap hari ia bisa menyembelih 2 kambing yang diolah menjadi 600 tusuk sate dan sisanya dibuat gulai.
Akan tetapi, ketika hari libur atau Sabtu Minggu, ia bisa menyembelih 3-4 kambing.
"Sehari bisa habis 120 porsi lebih sate dan gulai. Kalau pembeli banyak yang dari luar kota, semisal Jogja dan Magelang. Tapi yang dari Purworejo juga banyak," pungkasnya. (drm)
Polres Purworejo Bakal Terjunkan 386 Personel untuk Amankan Lalin Selama Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Sejumlah Harga Bahan Pokok di Purworejo Merangkak Naik Jelang Lebaran 2024 |
![]() |
---|
10 Hari Jelang Lebaran 2024, Aktivitas Penumpang di Terminal Tipe A Purworejo Masih Landai |
![]() |
---|
Polisi Sita 10 Botol Miras dari Sebuah Toko di Kecamatan Kutoarjo Purworejo |
![]() |
---|
DPPPAPMD Purworejo Pastikan Pencairan Siltap Kades dan Perangkat Desa Selesai Sebelum Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.