Berita Purworejo

KULINER Legendaris Sate Winong Pak Mustofa di Purworejo, Sudah Ada Sejak Tahun 1968

Rasa manis pedas dari bumbu kecap sangat mengugah selera ketika bertemu lembutnya daging kambing yang dimasak dengan tepat sehingga tidak meninggalkan

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Satu porsi Sate Winong dan bumbu kecap, Sabtu (25/2/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memiliki banyak kuliner lezat yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya sate kambing.

Jika mengunjungi Kota Pejuang, tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi Sate Kambing Pak Mustofa di pinggir Jalan Kemiri, Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Sate tersebut kerap disebut Sate Winong yang diambil dari nama desa tempat warung itu berada.

Sate Winong legendaris itu telah menyemarakkan perkulineran di Kabupaten Purworejo sejak 1968 lalu.

Warung tersebut dirintis oleh Almarhum Mustofa setengah abad lalu dan kini diteruskan oleh putra bungsunya yang bernama Amad Muslih. 

Baca juga: Wisudawan UNY Dituntut Memiliki Kompetensi Masa Kini: Adaptif dan Fleksibel dengan Perubahan Zaman

Meski demikian, warung sate legendaris itu tetap ramai dikunjungi pembeli dan eksis hingga sekarang.

Tak hanya dari kalangan orang biasa, warung Sate Winong itu juga sering dikunjungi rombongan pejabat, guru, keluarga, dan Polri. 

Menurut Amad Muslih (35), penerus Warung Sate Kambing Pak Mustofa, konsistensi rasa dan pelayanan ramah kepada pelanggan menjadi satu hal yang mempengaruhi keberadaan Sate Winong

Oleh karena itu, ia terus konsisten menghadirkan rasa Sate Winong sesuai resep dari sang ayah (Almarhum Mustofa) dan berusaha memberikan pelayanan terbaik.

Dalam menjalankan usaha rintisan ayahnya itu, Amad dibantu oleh 15 pekerja yang masih memiliki ikatan keluarga, semisal sepupu atau keponakan. 

Amad bercerita, usaha Sate Winong itu dirintis oleh ayahnya sekitar 1968 lalu.

Sebelum terjun berjualan sate secara mandiri, ayah Amad (Mustofa) sudah ikut berkeliling menjajakan sate bersama kakeknya dengan berjalan kaki di sekitar Kota Kutoarjo. 

Karena merasa sudah mendapat banyak pelanggan, terus Ayah Amad memutuskan mangkal di pinggir Jalan Winong-Kemiri. Seiring berjalannya waktu, ia memilih menyewa sebuah rumah toko di sekitar tempat tersebut.

Hingga pada 2008, Mustofa memutuskan pindah ke tempat warungnya berada sekarang di Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved