Berita Kulon Progo Hari Ini
Jumat Curhat di Pasar Wates, Kapolda DIY Serap Keluhan Praktik Pinjaman Liar dari Pedagang
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyambangi Pasar Wates di Kabupaten Kulon Progo dalam kegiatan rutin Jumat Curhat.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyambangi Pasar Wates di Kabupaten Kulon Progo dalam kegiatan rutin Jumat Curhat.
Kedatangannya untuk menyerap aspirasi baik keluhan dan tuntutan dari masyarakat utamanya pedagang pasar.
Dalam kunjungannya tersebut, keluhan dari pedagang yang menyita perhatian jenderal berpangkat bintang dua berkaitan dengan praktik pinjaman liar.
Yakni meminjamkan uang dengan bunga cicilan tinggi hingga kisaran 30 persen.
Baca juga: BPN Kulon Progo Pamerkan Inovasi Layanan Drive Thru Langit Biru
Padahal menurutnya banyak koperasi sehat yang menawarkan bunga yang cukup kecil dan siap melayani.
Akan tetapi, pedagang lebih memilih meminjam uang kepada selain koperasi dengan bunga cicilan tinggi.
"Ini yang menarik buat kita pelajari. Untuk itu, kami mencoba akan membantu kenapa masyarakat lebih suka memilih pinjaman dari yang bukan koperasi dibandingkan dari koperasi. Supaya bagaimana koperasi bisa menjadi penyalur pinjaman atas kebutuhan masyarakat," katanya saat ditemui usai sesi Jumat Curhat di Pasar Wates, Jumat (24/2/2023).
Suwondo menyebut, praktik pinjaman liar dengan bunga tinggi berisiko terhadap konsekuensi pengembalian uang dan berpengaruh terhadap agunan yang disita.
Sehingga dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat yang akhirnya berdampak terhadap keamanan.
Padahal, masyarakat sebagai debitur yang sehat memiliki perhitungan mulai dari uang yang dipinjam, berapa lama akan bayar hingga potensi pembayaran yang sudah pasti.
Ditanya terkait harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok), ia mengklaim masih cukup terkendali di wilayah DIY melalui pemantauan yang dilakukan setiap hari di sejumlah pasar tradisional.
Baca juga: DKP Kulon Progo dan Fakultas Biologi UGM Kerjasama Kembangkan Budidaya Ikan Wader Pari
"Berdasarkan data yang dipantau mabes dan Polda DIY, ketersediaan barang pokok dan penting tidak ada masalah di DIY sampai saat ini. Harganya setelah dikroscek pada pedagang sama dengan data yang di kami. Harga dan ketersediaan masih terkendali sesuai arahan pemerintah pusat maupun Dinas Perdagangan DIY," ucapnya.
Untuk diketahui, respon Kapolda DIY merupakan tindak lanjut dari penyerapan aspirasi di Pasar Wates .
Satu di antaranya dari Sumilah Panuju, pedagang sekaligus ketua koperasi di Pasar Wates .
Sumilah mengatakan, dari praktik koperasi tak sehat atau pinjaman liar, banyak pedagang yang akhirnya bangkrut untuk menyicil pinjaman .
Oleh karenanya, ia meminta kepada Kapolda DIY untuk menertibkan praktik tersebut. ( Tribunjogja.com )
| Seorang Santri Asal Bantul Meninggal Tertemper Kereta di Sentolo Kulon Progo |
|
|---|
| HUT Ke-10, RSUD NAS Kulon Progo Resmikan Sejumlah Fasilitas Layanan Kesehatan Baru |
|
|---|
| Underpass Kulur di Kulon Progo Ditutup Imbas Kerap Tergenang Air di Musim Penghujan |
|
|---|
| Bayi Korban TPPO Dikembalikan ke Orang Tuanya Setelah Sempat Dirawat di RSUD Wates Kulon Progo |
|
|---|
| 1.056 Buruh Pabrik Rokok Terima BLT DBH CHT dari Pemkab Kulon Progo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.