Berita Kulon Progo Hari Ini

Jumat Curhat di Pasar Wates, Kapolda DIY Serap Keluhan Praktik Pinjaman Liar dari Pedagang

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyambangi Pasar Wates di Kabupaten Kulon Progo dalam kegiatan rutin Jumat Curhat.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Sri Cahyani Putri
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan beserta jajarannya mendatangi Pasar Wates di Kabupaten Kulon Progo dalam sesi Jumat Curhat, Jumat (24/2/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO -  Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyambangi Pasar Wates di Kabupaten Kulon Progo dalam kegiatan rutin Jumat Curhat.

Kedatangannya untuk menyerap aspirasi baik keluhan dan tuntutan dari masyarakat utamanya pedagang pasar. 

Dalam kunjungannya tersebut, keluhan dari pedagang yang menyita perhatian jenderal berpangkat bintang dua berkaitan dengan praktik pinjaman liar. 

Yakni meminjamkan uang dengan bunga cicilan tinggi hingga kisaran 30 persen. 

Baca juga: BPN Kulon Progo Pamerkan Inovasi Layanan Drive Thru Langit Biru

Padahal menurutnya banyak koperasi sehat yang menawarkan bunga yang cukup kecil dan siap melayani.

Akan tetapi, pedagang lebih memilih meminjam uang kepada selain koperasi dengan bunga cicilan tinggi. 

"Ini yang menarik buat kita pelajari. Untuk itu, kami mencoba akan membantu kenapa masyarakat lebih suka memilih pinjaman dari yang bukan koperasi dibandingkan dari koperasi. Supaya bagaimana koperasi bisa menjadi penyalur pinjaman atas kebutuhan masyarakat," katanya saat ditemui usai sesi Jumat Curhat di Pasar Wates, Jumat (24/2/2023).

Suwondo menyebut, praktik pinjaman liar dengan bunga tinggi berisiko terhadap konsekuensi pengembalian uang dan berpengaruh terhadap agunan yang disita.

Sehingga dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat yang akhirnya berdampak terhadap keamanan. 

Padahal, masyarakat sebagai debitur yang sehat memiliki perhitungan mulai dari uang yang dipinjam, berapa lama akan bayar hingga potensi pembayaran yang sudah pasti. 

Ditanya terkait harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok), ia mengklaim masih cukup terkendali di wilayah DIY melalui pemantauan yang dilakukan setiap hari di sejumlah pasar tradisional.  

Baca juga: DKP Kulon Progo dan Fakultas Biologi UGM Kerjasama Kembangkan Budidaya Ikan Wader Pari

"Berdasarkan data yang dipantau mabes  dan Polda DIY, ketersediaan barang pokok dan penting tidak ada masalah di DIY sampai saat ini. Harganya setelah dikroscek pada pedagang sama dengan data yang di kami. Harga dan ketersediaan masih terkendali sesuai arahan pemerintah pusat maupun Dinas Perdagangan DIY," ucapnya. 

Untuk diketahui, respon Kapolda DIY merupakan tindak lanjut dari penyerapan aspirasi di Pasar Wates .

Satu di antaranya dari Sumilah Panuju, pedagang sekaligus ketua koperasi di Pasar Wates .

Sumilah mengatakan, dari praktik koperasi tak sehat atau pinjaman liar, banyak pedagang yang akhirnya bangkrut untuk menyicil pinjaman

Oleh karenanya, ia meminta kepada Kapolda DIY untuk menertibkan praktik tersebut. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved